Buku Saku Penanganan Pascapanen Kakao Secara Baik dan Benar (Good Handling Practices/GHP)

Abstract
Saat ini, kurang lebih 90% petani menjual kakao dalam bentuk biji untuk diekspor, namun mutunya masih rendah karena tidak difermentasi, kandungan kadar air masih tinggi, ukuran biji tidak seragam, kadar kulit tinggi, keasaman tinggi, citarasa sangat beragam, dan tidak konsisten. Selain itu, terdapat biji kakao yang terserang/infestasi serangga hama, jamur, kotoran, dan benda asing lainnya. Dampaknya, kakao Indonesia diberlakukan penahanan otomatis dan potongan harga di negara tujuan ekspor, sehingga berdaya saing rendah dibanding kakao dari negara-negara lain. Beberapa faktor yang menyebabkan beragamnya mutu kakao di Indonesia antara lain penanganan di tingkat kebun (on-farm), penanganan pascapanen serta pengawasan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan 2 mutu yang belum optimal. Ini menunjukan bahwa perlakuan pascapanen belum diterapkan dengan baik dan benar.
Description
Keywords
J Handling, transport, storage, and protection of agricultural products/ Penanganan, trasnpor, penyimpanan dan perlindungan hasil pertanian
Citation