Untitled

dc.contributoren-US
dc.contributorid-ID
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.coverageAgricultural environment;id-ID
dc.coverageid-ID
dc.coverageid-ID
dc.creatorDjuwansah, Muhamad
dc.date2013-07-01
dc.date.accessioned2021-09-07T03:01:39Z
dc.date.available2021-09-07T03:01:39Z
dc.descriptionen-US
dc.descriptionAbstrak: Pencemaran lahan oleh Natrium dari limbah industri di Rancaekek Kabupaten Bandung menyebabkan sawah di lokasi tersebut selalu gagal panen sehingga tanah diberakan. Beberapa parameter sifat kimia-fisik dan mineralogi dari contoh tanah pada lahan tersebut dianalisis untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Akumulasi Natrium menyebabkan tanah menjadi sodik sampai sangat sodik dan salin. Pengaruh sodisitas saat ini terhadap kerusakan fisik tanah belum tampak jelas karena relatif sedikitnya proporsi mineral liat, dan karena kapasitas adsorpsi tinggi yang dimiliki smektit sebagai mineral liat dominan. Fenomena pelarutan tanah dapat terjadi bila Natrium telah menjenuhi kapasitas adsorpsi tanah. Daerah pencemaran Natrium akan meluas apabila akumulasi Natrium tetap berjalan seperti yang berlangsung sampai saat ini. Abstract. Land pollution by sodium from industrial waste have caused repeating harvest failures of ricefield in the area that finally the land remained unplanted. Several soil physical-chemical parameters and mineralogy from soil samples were analyzed to determine the level of pollution. Sodium accumulation caused the soils to become sodic to very sodic and saline. Effect of sodicity on soil physical damage did not appear yet because of small proportion of clay minerals and high adsorption capacity of smectite as the predominant clay minerals. Soil dispersion phenomenon may happen when sodium had saturated all soil adsorption capacity. Sodium polluted area will be expanded if the accumulation of sodium keeps running.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jti/article/view/6334
dc.identifier10.21082/jti.v37n1.2013.25-34
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13611
dc.languageind
dc.publisherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jti/article/view/6334/5546
dc.rightsCopyright (c) 2017 Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal)en-US
dc.sourceJurnal Tanah dan Iklim; Vol 37, No 1 (2013); 25-34en-US
dc.sourceJurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal); Vol 37, No 1 (2013); 25-34id-ID
dc.source2722-7723
dc.source1410-7244
dc.subjecten-US
dc.subjecten-US
dc.subjecten-US
dc.subjectSoil science;id-ID
dc.subjectSoil science; Agriculturel environment;id-ID
dc.subjectid-ID
dc.titleen-US
dc.titleStatus Natrium pada Tanah Tercemar Limbah lndustri Tekstil di Rancaekek, Kabupaten Bandungid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typeen-US
dc.typeen-US
dc.typeExperimental;id-ID
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
6334-15374-1-SM.pdf
Size:
1.11 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: