Respons Ketahanan Beberapa Spesies Anggrek Terhadap Infeksi Odontoglossum Ringspot Virus

dc.contributoren-US
dc.creatorLakani, Irwan; Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Mantikulare Kampus Bumi Tadulako Tondo, Palu 94118
dc.creatorSuastika, Gede; Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jln. Meranti, Kampus Dramaga, Bogor 16680
dc.creatorDamayanti, Tri Asmira; Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jln. Meranti, Kampus Dramaga, Bogor 16680
dc.creatorMattjik, N; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jln. Meranti, Kampus Dramaga, Bogor 16680
dc.date2016-04-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:24:46Z
dc.date.available2018-05-02T06:24:46Z
dc.date.issued2016-04-13
dc.descriptionOdontoglossum ringspot virus (ORSV) terdeteksi secara serologi dari tanaman bergejala maupun tidak bergejala pada banyak spesies anggrek yang diambil dari beberapa lokasi pertanaman anggrek di Pulau Jawa. Odontoglossum ringspot virus dilaporkan telah ditemukan pertama kali di Pulau Jawa, Indonesia. Penelitian bertujuan menguji respons ketahanan beberapa spesies anggrek komersial terhadap ORSV. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Virologi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dari bulan Juni sampai November 2011. Tiga belas spesies anggrek diinokulasi secara mekanis dengan ORSV dalam percobaan di rumah kaca. Peubah pengamatan yang diamati adalah waktu inkubasi, kejadian penyakit, tipe gejala, dan titer ORSV yang dideteksi secara serologi dengan ELISA. Gejala khas infeksi ORSV muncul dengan kisaran tercepat pada  4–7 hari sampai 90 hari setelah inokulasi. Gejala pada daun bervariasi seperti lesio lokal, nekrosis, klorosis, dan bercak bercincin bergantung pada spesies anggrek dengan kejadian penyakit berkisar 40–100%. Titer ORSV berdasarkan ELISA menunjukkan nilai absorbansi antara 1,5–13 kali lebih tinggi dibandingkan tanaman kontrol sehat. Data ini menunjukkan bahwa dari 13 spesies anggrek yang diuji sebanyak 61,54% dikategorikan rentan dan 38,46% dikategorikan tahan terhadap infeksi ORSV.  Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai informasi untuk mendapatkan tanaman anggrek rentan yang dapat ditingkatkan ketahanannya dengan perlakuan asam salisilat.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3224
dc.identifier10.21082/jhort.v25n1.2015.p71-77
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/686
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3224/2767
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 25, No 1 (2015): Maret 2015; 71-77en-US
dc.titleRespons Ketahanan Beberapa Spesies Anggrek Terhadap Infeksi Odontoglossum Ringspot Virusen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Respons Ketahanan Beberapa Spesies Anggrek Terhadap Infeksi Odontoglossum Ringspot Virus.pdf
Size:
327.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: