Tantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokal TAJAU LANDUNG Tantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokal

dc.contributor.authorNoor, Muhammad
dc.contributor.otherBalai Penelitian Pertanian Lahan Rawaen_US
dc.date.accessioned2020-12-16T00:00:53Z
dc.date.available2020-12-16T00:00:53Z
dc.date.issued2019
dc.description.abstractTAJAU LANDUNG, menjadi pilot project atau demontrasi pertanian (demfarm) skala luas sebagai bagian dari optimalsasi lahan rawa sejuta hektar oleh Kementerian Pertanian. Pemilihan lokasi sebagai pilot project tentu didahului dengan survei karakterisasi wilayah dan sosial ekonomi serta budaya penduduk. Tajau Landung terpilih setelah daerah rawa Jejangkit Muara berhasil bangkit bahkan perhatian dunia dalam gelar teknologi lahan rawa pada Hari Pangan Sedunia 2018 lalu. Keberhasilan Jejangkit dianggap menjadi salah satu model pengembangan lahan rawa yang produktif. Pemerintah menyadari bahwa keberagaman daerah rawa sangat tinggi dan kompleks baik dari segi aspek fisik, sosial budaya maupun lingkungannya, sehingga diperlukan banyak model agar adaptif terhadap kondisi setempat, maka dipelukan pilot-pilot atau contoh-contoh lapang (demfarm) yang antara lain adalah Telang Rejo di Sumatera Selatan dan Tajau Landung Kalimantan Selatan, selain Jejangkit Muara sebagai model alternatif untuk pengembangan selanjutnya.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11339
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalittraen_US
dc.subjectTantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokal TAJAU LANDUNG Tantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokalen_US
dc.titleTantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokal TAJAU LANDUNG Tantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokalen_US
dc.typeOtheren_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Tantangan untuk Melakukan Perubahan bagi Masyarakat Lokal.pdf
Size:
157.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: