RESPON GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA SILANG TIGA JALUR TERHADAP CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH

dc.contributorid-ID
dc.creatorandayani, nining nurini; Indonesian Cereals Research Institute
dc.date2019-06-03
dc.date.accessioned2020-11-06T02:39:57Z
dc.date.available2020-11-06T02:39:57Z
dc.descriptionPengembangan jagung sebagai tanaman sela dibawah tanaman tegakan merupakan salah satu alternative untuk mengatasi berkurangnya lahan jagung. Maslah yang dihadapi jagung sebagai tanaman sela adalah berkurangnya intensitas cahaya akibat naungan, sehingga perlu untuk merakita jagung toleran naungan. Perhitungan kriteria toleran sangat berguna untuk menyeleksi suatu genotipe yang toleran pada kondisi cekaman naungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui respon genotipe jagung terhadap naungan berdasarkan tujuh indikator cekaman yaitu produktivitas rata-rata (MP), produktivitas rata-rata geometrik (GMP), toleransi (Tol), indeks kepekaan cekaman (SSI), indeks toleransi cekaman (STI), indeks stabilitas hasil (ISH) dan indeks harmonik (IH). Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok dua lingkungan dengan tiga ulangan. Lingkungan pertama sebagai kontrol yaitu tanpa ada perlakuan naungan (N0), sedangkan lingkungan kedua diberi perlakuan naungan menggunakan paranet 35% (N1). Hasil penelitian menunjukkan adanya dua genotipe jagung hibrida silang tiga jalur yang toleran naungan 35% dan produksi tinggi yaitu STJ02 dan STJ07. Karakter Yo dan Ys berkorelasi positif dan signifikan dengan MP, GMP dan STI, sehingga ketiga indeks ini dijadikan sebagai indeks toleransi terbaik untuk mengukur tingkat toleransi genotip jagung terhadap cekaman naungan paranet 35%. Analisis komponen utaman mengklasifikasikan genotip menjadi dua komponen utama, dengan eigen value >1 dan berkontribusi terhadap variabilitas antar genotip sebesar 99.77%. PC1 berkontribusi sebesar 61.73% dari karakter indeks TOL, SSI dan KH. Analisis klaster berdasarkan indeks toleransi membagi genotipe menjadi dua kelompok, menunjukkan variabilitas genetik yang cukup stabil sehingga bisa dijadikan dasar untuk memilih dan mengembangkan genotip jagung silang tiga jalur toleran cekaman naungan.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/IP/article/view/10069
dc.identifier10.21082/ip.v28n1.2019.p11-20
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10667
dc.languageeng
dc.publisherSekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/IP/article/view/10069/9094
dc.rightsCopyright (c) 2020 Informatika Pertanianen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.sourceInformatika Pertanian; Vol 28, No 1 (2019): Juni 2019; 11-20en-US
dc.source2540-9875
dc.source0852-1743
dc.subjectjagung, hibrida Silang Tiga Jalur, naungan, indeks toleranid-ID
dc.titleRESPON GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA SILANG TIGA JALUR TERHADAP CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAHid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files