Peri-Urban Agriculture in Jakarta

dc.contributorid-ID
dc.creatorSiregar, Masdjidin; Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogar. Jl. Jend Ahmad Yani No.70 Bogor
dc.date2016-09-30
dc.date.accessioned2018-05-02T01:23:40Z
dc.date.available2018-05-02T01:23:40Z
dc.date.issued2016-09-30
dc.descriptionIndonesianTulisan ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan pertanian pinggiran perkotaan di Jakarta dengan perhatian khusus pada usaha tani sayuran. Usaha tani sayuran pinggiran perkotaan ternyata dilakukan secara intensif jika dilihat dari segi intensitas pertanaman dan penggunaan input. Usaha tani yang memanfaatkan berbagai macam lahan tidur ini memberikan sumbangan kesempatan kerja dan pendapatan yang cukup berarti bagi para migran dari pedesaan. Tetapi, karena usaha tani ini menggunakan lahan tidur yang kelak akan digunakan untuk keperluan nonpertanian, maka prospek usaha tani sayuran di sekitar Jakarta ini masih belum jelas. Pemikiran kearah mencari alternatif lahan untuk usaha tani sayuran pinggiran perkotaan ini sangat diperlukan. Selama masih bertahan, usaha tani ini perlu mendapat perhatian terutama dalam hal kredit, penelitian dan penyuluhan. Kredit diperlukan karena usaha tani ini menggunakan input pestisida dan pupuk yang harganya meningkat dalam krisis ekonomi sekarang ini. Penelitian dan penyuluhan dalam hal pengendalian hama terpadu (PHT) sangat diperlukan untuk mengurangi biaya produksi dan dampak lingkungan serta dampak kesehatan konsumen.EnglishThis paper describes peri-urban agriculture in Jakarta with a special case of leafy vegetable agriculture. It is an intensive agriculture since it uses high inputs while its cropping intensity is also high. It uses many types of 'idle land' and provides employment and income for migrants coming from rural areas. Since it uses currently idle non- agricultural land, the prospect of such agriculture is not clear. Therefore, it is necessary that the Government find alternative lands for the cultivators. As long as the leafy vegetable production exists, it needs assistance in credit, extension, and research. Credit is required because the prices of chemicals are going up due to the economic crisis. Research and extension in integrated pest management are essential to reduce production costs and environmental as well as consumer health impacts.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4867
dc.identifier10.21082/jae.v18n1.1999.67-81
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/337
dc.languageind
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4867/4123
dc.rightsCopyright (c) 2016 Jurnal Agro Ekonomien-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.source2541-1527
dc.source0216-9053
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 18, No 1 (1999): Jurnal Agro Ekonomi; 67-81en-US
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 18, No 1 (1999): Jurnal Agro Ekonomi; 67-81id-ID
dc.titlePeri-Urban Agriculture in Jakartaid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Peri-Urban Agriculture in Jakarta.pdf
Size:
376.02 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: