Pengaruh Bahan Ekstrak Tanaman terhadap Pathogenesis Related Protein dan Asam Salisilat dalam Menginduksi Resistensi Tanaman Cabai Merah terhadap Virus Kuning Keriting

dc.contributoren-US
dc.creatorGunaeni, Neni; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jln. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40391
dc.creatorWulandari, Astri W; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jln. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40391
dc.creatorHudayya, Abdi; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jln. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40391
dc.date2016-04-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:48Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:48Z
dc.date.issued2016-04-13
dc.descriptionPengendalian penyakit virus  kuning keriting telah dilakukan dengan pengendalian populasi vektornya menggunakan insektisida. Namun cara ini kurang praktis, mahal, tidak efektif, dan  mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan, manusia, dan sumber daya hayati. Sejauh ini belum ada tanaman cabai yang resisten terhadap penyakit virus kuning keriting (tidak adanya sumber gen tahan), maka perlu dibangun suatu cara untuk mengaktifkan gen pertahanan dari tanaman itu sendiri. Tujuan penelitian adalah mendapatkan ekstrak tanaman  yang paling baik pengaruhnya dalam memicu keaktifan gen pertahanan dan kandungan biokimia tanaman cabai yang menyebabkan sifat tahan.  Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran pada ketinggian 1.250 m dpl. pada bulan Mei sampai dengan Desember 2012. Tahapan penelitian meliputi (1) penentuan empat inducer terpilih, (2) pengujian ELISA, (3) analisis kandungan protein, dan (4) pengujian kandungan asam salisilat. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa (1) diperoleh dua jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan penginduksi resistensi tanaman cabai merah terhadap penyakit virus kuning keriting yaitu tanaman pagoda (Clerodendrum japonicum Thunb.) dan tapak dara (Catharanthus roseus L.), (2) hasil analisis protein menunjukkan bahwa ekspresi  pola pita protein tanaman yang diberi inducer lebih tebal 1,5 kali dibandingkan tanaman yang terinfeksi penyakit virus kuning keriting, dan (3) kandungan asam salisilat pada tanaman cabai merah yang diberi inducer ekstrak tanaman pagoda dan tapak dara lebih tinggi 53,99 – 134,38% dibandingkan tanaman yang terinfeksi penyakit virus kuning keriting.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3236
dc.identifier10.21082/jhort.v25n2.2015.p160-170
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/973
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3236/2777
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 25, No 2 (2015): Juni 2015; 160-170en-US
dc.titlePengaruh Bahan Ekstrak Tanaman terhadap Pathogenesis Related Protein dan Asam Salisilat dalam Menginduksi Resistensi Tanaman Cabai Merah terhadap Virus Kuning Keritingen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pengaruh Bahan Ekstrak Tanaman terhadap Pathogenesis Related Protein dan Asam Salisilat dalam Menginduksi Resistensi Tanaman Cabai Merah terhadap Virus Kuning Keriting.pdf
Size:
358.01 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: