Keragaman Genetik Plasma Nutfah Rambutan di Indonesia Berdasarkan Karakter Morfologi

dc.contributoren-US
dc.creatorKuswandi, Kuswandi; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jln. Raya Solok-Aripan Km 8, Solok 27301
dc.creatorSobir, Sobir; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jln. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
dc.creatorSuwarno, Willy Bayuardi; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jln. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
dc.date2016-06-16
dc.date.accessioned2020-11-06T02:38:41Z
dc.date.available2020-11-06T02:38:41Z
dc.descriptionRambutan merupakan tanaman menyerbuk silang sehingga secara alami memiliki keragaman tinggi. Penelitian bertujuan mempelajari kemiripan genetik dan pengelompokan aksesi plasma nutfah rambutan (Nephelium lappaceum) dan kapulasan (Nephelium ramboutan-ake) di Indonesia berdasarkan karakteristik morfologi. Penelitian dilakukan di (1) Kebun Percobaan (KP) Aripan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (2) KP Subang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (3) KP Cipaku Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, dan (4) Kabupaten Limapuluh Kota (Sumatera Barat), pada bulan Juni 2013 sampai Februari 2014. Karakterisasi sifat morfologi dilakukan terhadap 29 aksesi rambutan dan empat aksesi kapulasan mengacu pada descriptor for rambutan yang diterbitkan IPGRI. Perhitungan koefisien ketidakmiripan antaraksesi dilakukan dengan metode Gower. Analisis nominal logistic biplot dilakukan untuk melihat sifat penciri dari suatu kumpulan aksesi. Analisis keragaman genetik dapat membedakan kelompok rambutan dan kapulasan dengan koefisien ketidakmiripan rerata sekitar 55%. Berdasarkan kerapatan tandan, rambutan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu aksesi yang memiliki tandan sangat jarang, jarang, sedang, rapat, dan sangat rapat. Aksesi dengan tandan rapat sampai sangat rapat antara lain aksesi Gendut Kair, Tangkue, dan Aceh Gendut, sedangkan semua aksesi kapulasan memiliki tandan yang sangat jarang. Berdasarkan ketebalan kulit buah, semua aksesi rambutan memiliki ketebalan kulit sedang sampai tebal, sedangkan aksesi Sibabat diketahui memiliki kulit yang sangat tebal.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3387
dc.identifier10.21082/jhort.v24n4.2014.p289-298
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10614
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3387/2872
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 24, No 4 (2014): Desember 2014; 289-298en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.subjectNephelium lappaceum; Keragaman genetik; Karakteristik morfologien-US
dc.titleKeragaman Genetik Plasma Nutfah Rambutan di Indonesia Berdasarkan Karakter Morfologien-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
3387-7804-1-SM.pdf
Size:
439.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: