DAMPAK PENERAPAN PERTANIAN MODERN MELALUI SOP GAP CABAI DI CIAMIS TERHADAP FLUKTUASI HARGA CABAI DI INDONESIA DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

dc.contributor.authorArsanti
dc.contributor.authorIW
dc.contributor.authorNugrahapsari
dc.contributor.authorRA
dc.contributor.otherBPTP Jambien_US
dc.date.accessioned2019-02-27T01:51:32Z
dc.date.available2019-02-27T01:51:32Z
dc.date.issued2016-05-31
dc.description.abstractCabai merupakan komoditas penyebab inflasi, dimana pada komoditas tersebut terdapat permasalahan ketidakstabilan produksi, permasalahan pasca panen dan penyimpanan. Hal ini mengakibatkan rendahnya kualitas dan ketidakstabilan harga sehingga melemahkan daya saing Indonesia dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu perlu dilakukan upaya stabilisasi harga melalui penerapan pertanian modern, yaitu dengan melaksanakan SOP dalam rangka GAP cabai yang telah memasukkan inovasi Badan Litbang Pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dampak penerapan SOP GAP terhadap produksi cabai di Ciamis dan (2) mengkaji dampak penerapan SOP GAP cabai di Ciamis terhadap fluktuasi harga cabai. Penelitian dilakukan di Ciamis dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra produksi cabai dan telah ditetapkan sebagai kawasan cabai berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 45/Kpts/PD.200/1/2015. Data yang digunakanadalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan diskusi dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri 25 orang petani cabai. Data sekunder adalah berupa data harga harian cabai selama 2010-2015 (time series). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan fluktuasi harga cabai sebelum dan setelah penerapan SOP GAP. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas produk setelah penerapan pertanian modern melalui SOP GAP. Penerapan pertanian modern melalui SOP GAP mampu menstabilkan harga cabai keriting pada tahun 2013, namun harga kembali bergejolak tinggi pada 2014 - 2015. Sedangkan pada cabai merah besar, penerapan SOP GAP belum mampu menstabilkan harga. Oleh karena itu diperlukan intervensi pemerintah melalui insentif harga berdasarkan kualitas cabai agar SOP dan GAP cabai dapat diterapkan di sentra produksi cabai lain di Indonesia.en_US
dc.identifier.isbn978-602-1276-17-4
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6803
dc.language.isootheren_US
dc.publisherBB Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectSOPen_US
dc.subjectGAPen_US
dc.subjectCabaien_US
dc.subjectFluktuasi Hargaen_US
dc.subjectCiamisen_US
dc.titleDAMPAK PENERAPAN PERTANIAN MODERN MELALUI SOP GAP CABAI DI CIAMIS TERHADAP FLUKTUASI HARGA CABAI DI INDONESIA DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEANen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
sosek 6.pdf
Size:
842.84 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: