PERSEPSI DAN TINGKAT ADOPSI PETERNAK TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PENDAMPINGAN PSDSK (Studi Kasus: Kelompok Karya Sempurna di Kab. Sijunjung)

dc.contributor.authorWahyuni, Rahmi
dc.contributor.authorHendri, Y.
dc.contributor.authorAndam Dewi, Ratna
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T06:34:03Z
dc.date.available2019-08-07T06:34:03Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionPada umumnya, sistem pemeliharaan yang dilakukan petani hanya mengandalkan rumput alam yang ada di lapangan, lahan penggembalaan umum, persawahan, atau sepanjang pinggiran jalan. Praktek pemeliharaan seperti ini seringkali bermasalah dengan ketersediaan pakan yang berdampak langsung pada penurunan produktivitas ternak sapi, lambatnya aktivitas reproduksi serta mengakibatkan penurunan berat badan ternak (Hosen, 2006). Ini sesuai dengan Bamualim dan Tiesnamurti (2009), kondisi peternakan kita saat ini yaitu rendahnya produktivitas ternak sapi dalam negeri yang diindikasikan oleh rendahnya pertumbuhan dan lambatnya perkembangan populasi ternak. Salah satu kendala dalam peningkatan produksi sapi adalah ketersediaan pakan yang bermutu, karena disamping faktor genetik dari jenis sapi yang dipelihara, faktor pakan merupakan faktor penting dalam usaha ternak sapi. Meskipun potensi genetik ternak tinggi, namun produksi atau reproduksi tidak akan tercapai maksimal tanpa pemberian pakan yang memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Selain itu masalah limbah ternak juga sangat menggagu lingkungan sekitar karena peternak belum banyak memanfaatkan limbah ternak menjadi suatu yang bermanfaat.en_US
dc.description.abstractRendahnya produktivitas ternak sapi dalam negeri yang diindikasikan oleh rendahnya pertumbuhan dan lambatnya perkembangan populasi ternak, Untuk meningkatkan produktivitas sapi potong maka pemerintah telah mencanangkan pelaksanaan pendampingan “Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK)”. Untuk melihat apakah komponen inovasi teknologi pendampingan ini dibutuhkan peternak maka dapat dilihat dari persepsi dan tingkat adopsi peternak. Penelitian dilakukan pada Kelompok Karya Sempurna di Kab. Sijunjung pada bulan Juni sampai November 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei dan pendampingan terhadap komponen inovasi teknologi ternak sapi potong. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur. Penetapan responden secara purposive sampling yang melibatkan 30 orang peternak. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peternak mempunyai persepsi yang sangat baik (60%) bahwa bungkil inti sawit adalah pakan yang dapat miningkatkan bobot badan ternak. Ini terbukti dari pemberian bungkil inti sawit yang dapat meningkatkan berat badan ternak. Sebaran adopsi (SA) 65%, berarti komponen teknologi yang telah didesiminasikan dapat diadopsi peternak lebih dari 50%. Intensitas adopsi (IA) sangat baik pada masing-masing komponen teknologi terutama pada pemanfaatan BIS. Sementara Tingkat adopsi (TA) 36,25%, hal ini dikarenakan pada jerami fermentasi peternak tidak mengadopsi secara berkelanjutan karena ketersediaan jerami dilokasi kegiatan harus bersaing dengan swasta.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7331
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectPersepsi, Adopsi, Sapi Potongen_US
dc.titlePERSEPSI DAN TINGKAT ADOPSI PETERNAK TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PENDAMPINGAN PSDSK (Studi Kasus: Kelompok Karya Sempurna di Kab. Sijunjung)en_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
61. PERSEPSI DAN ADOPSI KOMPONEN TEKNOLOGI PENDAMPINGAN PSDSK_RATNA ANDAM DEWI.pdf
Size:
386.52 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: