Penilaian Keberlanjutan Sistem Usaha Kentang dengan Kriteria Multidimensi: Studi Kasus di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo

dc.contributoren-US
dc.creatorNugrahapsari, Rizka Amalia; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jl. Tentara Pelajar No 3C, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16111
dc.creatorSetiani, Rima; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jl. Tentara Pelajar No 3C, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16111
dc.creatorMarwoto, Budi; Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang Pacet Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, 43253
dc.creatorAnwarudinsyah, Jawal; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jl. Tentara Pelajar No 3C, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16111
dc.creatorPrabawati, Sulusi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Jl. Tentara Pelajar No 3C, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16111
dc.date2020-05-28
dc.date.accessioned2021-09-07T02:49:06Z
dc.date.available2021-09-07T02:49:06Z
dc.descriptionEnglishPotato farming systems face stiff changes in strategic environment that is adherence to the sustainable agriculture protocols. This study aims to introduce a practical methodology for assessing multidimension sustainability of potato farming system and its application in some villages in Dieng Plateau, Wonosobo. Primary data obtained by interviewing farmers, extension agents, Regional Agricultural Service officials, seed producers and related stakeholders in October-December 2018. The research used the Rapfish method with multidimensional scaling approach. Research showed that the most sensitive attributes of potato farming system sustainability were mulch, fertilizer and organic utilization, and rotation for ecological dimension; farm production inputs, capital and labor for economic dimension; training, community perception and knowledge on sustainable agriculture, extension institution existence and functions for social-cultural dimension; extension effectiveness, interinstitutional coordination, and farmers’ group effectiveness for law and institution dimension; and irrigation and application of harvest and post-harvest technology for technology dimension. Less sustainable potato farming systems were found in three villages and sufficient sustainable categories were found in 15 villages. Sustainable potato farming system program in Dieng Plateau should be focused on villages with less sustainable categories and on the sensitive attributes. Further research is needed to rigorously review the methodology both theoretically and empirically.IndonesianUsaha tani kentang menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menuntut mematuhi protokol pertanian berkelanjutan. Penelitian bertujuan untuk memperkenalkan metode penilaian keberkelanjutan sistem usaha tani kentang multidimensi dan menerapkannya di beberapa desa di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo. Data yang digunakan ialah data primer hasil wawancara terhadap petani, penyuluh, staf Dinas Pertanian, penangkar benih dan stakeholder terkait pada Oktober-Desember 2018. Penelitian menggunakan metode Rapfish dengan pendekatan multidimensional scaling. Penelitian menunjukkan bahwa atribut yang paling sensitif mempengaruhi keberlanjutan sistem usaha tani kentang adalah mulsa, penggunaan pupuk dan bahan organik serta rotasi untuk dimensi ekologi; sarana produksi pertanian, kapital, dan tenaga kerja untuk dimensi ekonomi; pelatihan, persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang pertanian berkelanjutan, keberadaan dan fungsi kelembagaan penyuluhan untuk dimensi sosial budaya, efektifitas lembaga penyuluhan, koordinasi antar lembaga dan efektifitas kelompok tani untuk dimensi hukum dan kelembagaan; serta irigasi dan penggunaan teknologi panen dan pascapanen untuk dimensi teknologi. Sistem usaha tani kentang kurang berkelanjutan ditemukan di tiga desa, sementara di 15 desa lainnya termasuk cukup berkelanjutan. Pengembangan sistem usaha kentang di dataran tinggi Dieng sebaiknya difokuskan di desa-desa dengan kategori kurang berkelanjutan dan diarahkan pada atribut-atribut yang sensitif. Penelitian lanjutan lebih mendalam diperlukan untuk menguji ulang metode yang digunakan baik secara teoretis maupun empiris.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/10392
dc.identifier10.21082/jae.v38n1.2020.1-13
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13348
dc.languageeng
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/10392/9091
dc.rightsCopyright (c) 2020 Jurnal Agro Ekonomien-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi; 1-13en-US
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi; 1-13id-ID
dc.source2541-1527
dc.source0216-9053
dc.subjectmultidimension sustainability; potato; Rapfish; Wonosobo; keberlanjutan multidimensi; kentangen-US
dc.titlePenilaian Keberlanjutan Sistem Usaha Kentang dengan Kriteria Multidimensi: Studi Kasus di Dataran Tinggi Dieng, Wonosoboen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
10392-44052-2-PB.pdf
Size:
521.54 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: