PEMANFAATAN TANAMAN KENTANG TRANSGENIK RB UNTUK PERAKITAN KENTANG TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytophthora infestans) DI INDONESIA

dc.contributoren-US
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.creatorD. Ambarwati, Alberta; BB Biogen
dc.date2013-05-12
dc.date.accessioned2018-05-02T06:45:56Z
dc.date.available2018-05-02T06:45:56Z
dc.date.issued2013-05-12
dc.descriptionHawar daun yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestansmerupakan salah satu penyakit utama pada tanaman kentang.Kehilangan hasil akibat penyakit tersebut berkisar antara 47−100%.Hingga kini pengendalian penyakit hawar daun dilakukan secaraintensif dengan penyemprotan fungisida dosis tinggi. Hal iniberbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, selain meningkatkanbiaya produksi. Pemanfaatan varietas tahan merupakanalternatif pengendalian yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.Gen ketahanan (gen RB) yang berasal dari spesies liar kentangdiploid Solanum bulbocastanum memiliki spektrum yang luasterhadap P. infestans. Gen ini telah diintroduksikan ke dalamkentang Katahdin melalui transformasi Agrobacterium. Tanamantransgenik Katahdin RB menunjukkan ketahanan yang lebih tinggiterhadap penyakit hawar daun dibandingkan dengan tanaman nontransgenikpada pengujian di rumah kaca dan di lapangan. Untukmendukung program pemuliaan kentang tahan penyakit hawar daundi Indonesia, tanaman transgenik Katahdin RB dapat digunakansebagai sumber ketahanan. Persilangan antara transgenik Katahdin(event SP904 dan SP951) dengan varietas kentang yang rentanterhadap hawar daun (Atlantic dan Granola) menghasilkan klonklonkentang transgenik yang mengandung gen RB. Melaluievaluasi ketahanan klon-klon tersebut terhadap P. infestans dilapangan uji terbatas (LUT) di Pasir Sarongge, Cianjur, diperolehempat klon tahan pada 77 hari setelah tanam atau 21 hari setelahinfeksi, sementara di LUT Lembang didapatkan tiga klon tahanpada 46 hari setelah tanam atau 20 hari setelah infeksi. Sementaraitu, Atlantic dan Granola memerlukan aplikasi fungisida lebih awal,yaitu pada saat muncul gejala infeksi. Klon-klon kentang tahanpenyakit tersebut diharapkan dapat membantu program pemuliaanuntuk perakitan varietas unggul baru yang produktif dan tahanterhadap penyakit hawar daun.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/578
dc.identifier10.21082/jp3.v31n3.2012.p%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1249
dc.languageeng
dc.publisherBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/578/358
dc.source2541-0822
dc.source0216-4418
dc.sourceJurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Vol 31, No 3 (2012): September 2012en-US
dc.titlePEMANFAATAN TANAMAN KENTANG TRANSGENIK RB UNTUK PERAKITAN KENTANG TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytophthora infestans) DI INDONESIAen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PEMANFAATAN TANAMAN KENTANG TRANSGENIK RB UNTUK PERAKITAN KENTANG TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytophthora infestans) DI INDONESIA.pdf
Size:
288.72 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: