Keragaan pertumbuhan dan produksi klon karet harapan IRR seri 200 pada tahap pengujian

dc.contributor.authorSayurandi ...[at al]
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanianen_US
dc.date.accessioned2021-03-10T07:26:48Z
dc.date.available2021-03-10T07:26:48Z
dc.date.issued2013-12
dc.description.abstractKegiatan pemuliaan dan seleksi klon karet unggul di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan klon karet unggul berdaya hasil tinggi, pertumbuhan tanaman jagur dan memiliki karakteristik sekunder yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu kegiatan pemuliaan yang dilakukan adalah melalui program persilangan buatan maupun seleksi pohon induk. Dari hasil persilangan pada tahun 1985 telah menghasilkan klon IRR seri 200. Pada tahap pengujian Plot Promosi (Plot Promotion Trial) dan Uji Pendahuluan (Primary Trial), beberapa klon memiliki potensi untuk diuji pada tahap pengujian lanjutan (Further Trial). Klon karet yang lolos dari uji tersebut diregistrasi menjadi klon IRR 204-220. Selain klon yang diperoleh dari program persilangan, juga diperoleh klon yang berasal dari hasil seleksi pohon induk tanaman semaian PBIG (Prang Besar Isolated Garden). Klon hasil seleksi tersebut diregristrasi menjadi klon IRR 250-293. Dari hasil pengujian di kebun Aek Pamienke-PT. Socfin Indonesia pada umur 4 tahun (TBM 4), klon yang memiliki pertumbuhan paling jagur yaitu IRR 209, IRR 211, IRR 215, IRR 216, IRR 217, dan IRR 220 dengan ukuran lilit batang masing-masing 47,5 cm, 51,0 cm, 49,5 cm, 48,0 cm, 47,5 cm, dan 47,0 cm. Di kebun Serbangan-PT. Bakrie Sumatra Plantation, memperlihatkan pertumbuhan klon lebih lambat dibandingkan dengan kebun Aek Pamienke pada TBM 4. Klon yang memiliki pertumbuhan yang cukup jagur adalah IRR 215, IRR 217, dan IRR 220 dengan ukuran lilit batang masing-masing 39,4 cm, 39,0 cm, dan 42,8 cm. Di kebun Aek Tarum, klon yang menunjukkan pertumbuhan paling jagur pada TBM 2 yaitu klon IRR 219 (28,0 cm), IRR 205 (26,8 cm), IRR 210 (26,7 cm), IRR 215 (26,8). Dari hasil evaluasi menunjukkan klon IRR 215 dan 220 memiliki pertumbuhan yang paling jagur pada tiga lokasi. Dari hasil pengujian di kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih menunjukkan bahwa klon IRR 272 dan IRR 284 merupakan klon harapan yang memiliki pertumbuhan tanaman cukup jagur pada TBM 4 dengan ukuran lilit batang sebesar 46,1 cm dan 47,5 cm. Dari hasil pengamatan potensi produksi karet selama 5 tahun dan total volume kayu, klon IRR 272 dan 284 memiliki produksi karet (g/p/s) tertinggi yaitu sebesar 66,56 g dan 65,48 g, serta potensi total volume kayu masing-masing 0,796 m3/ph dan 1,243 m3/ph. Dengan demikian kedua klon harapan tersebut sangat prospektif untuk dikembangkan menjadi klon karet unggul harapan penghasil lateks dan kayu.en_US
dc.identifier.isbn0123456789
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11942
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBB Biogenen_US
dc.subjectHevea brasiliensis, seleksi, pengujian lanjutan, klon IRR seri 200.en_US
dc.titleKeragaan pertumbuhan dan produksi klon karet harapan IRR seri 200 pada tahap pengujianen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
klon IRR2013.pdf
Size:
64.81 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: