Kelayakan Usahatani Bawang Putih di Berbagai Tingkat Harga Output (Feasibility of Garlic Farming at Various Price Levels of Output)

dc.contributoren-US
dc.creatorKiloes, Adhitya Marendra; Indonesian Center for Horticulture Research and Development / Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
dc.creatorHardiyanto, nFN; Indonesian Center for Horticulture Research and Development / Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
dc.date2020-06-20
dc.date.accessioned2020-11-06T02:38:40Z
dc.date.available2020-11-06T02:38:40Z
dc.descriptionIndonesia selama ini mengimpor sebanyak 95% bawang putih konsumsi, namun direncanakan bahwa Indonesia harus dapat berswasembada bawang putih pada tahun 2021. Untuk itu dilaksanakan upaya perluasan tanam mulai dari penggunaan dana APBN, penanaman oleh importir, maupun penanaman secara swadaya petani yang akan membutuhkan benih bawang putih dalam jumlah banyak. Dengan alasan terbatasnya jumlah benih bawang putih dan meningkatnya permintaan untuk penanaman maka harga benih bawang putih di tingkat petani melonjak naik sehingga perlu dibuat aturan mengenai harga bawang putih agar semua pemangku kepentingan dapat saling mendapatkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan merekomendasikan harga bawang putih yang layak sesuai dengan harga pasar dan keuntungan petani. Data yang digunakan berupa data primer input dan output usahatani yang dikumpulkan dari 86 orang petani di tiga sentra produksi bawang putih yang selama ini konsisten menanam bawang putih, yaitu Lombok Timur, Magelang, dan Temanggung. Data sekunder berupa data Upah Minimum Kabupaten (UMK) diperoleh dari BPS untuk membandingkan dengan keuntungan usahatani yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual yang layak untuk bawang putih konsumsi adalah Rp15.000,00/kg dan untuk benih sebesar Rp53.000,00/kg. Apabila harga jual kurang dari harga tersebut maka keuntungan usahatani akan lebih rendah dari UMK sehingga tidak akan menarik untuk petani.KeywordsBawang putih; Biaya usahatani; Harga jual; UMKAbstractIndonesia for long years has been importing as much as 95% of the consumption of garlic, but it is planned that Indonesia should be able to self-sufficient in garlic in 2021. Therefore, efforts are made to expand planting, starting from the use of national budget funds, planting by importers, as well as planting independently farmers who will need seeds garlic in large quantities. Due to the limited amount of garlic seeds and the increasing demand for planting, the price of garlic seeds at the farmer level soared. Regulations should be made regarding the price of garlic so that all stakeholders can benefit from each other. This study aims to recommend the price of decent garlic according to market prices and farmers’ profits. The data used in the form of farm input and output primary data collected from 86 farmers in three centers of garlic production that have consistently planted garlic, namely East Lombok, Magelang, and Temanggung. Secondary data in the form of District Minimum Wage data was obtained from Statistics Indonesia (BPS) to compare with farm profits obtained. The results of the study show that the reasonable selling price for garlic consumption is IDR 15,000/kg and for seeds of IDR 53,000/kg. If the selling price is less than this price, the farming profit will be lower than the District Minimum Wage so that it will not be attractive to farmers.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/9875
dc.identifier10.21082/jhort.v29n2.2019.p231-240
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10606
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/9875/Ok
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/downloadSuppFile/9875/1245
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/downloadSuppFile/9875/1246
dc.rightsCopyright (c) 2019 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 29, No 2 (2019): Desember 2019; 231-240en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.subjectGarlic; Farming cost; Selling price; Regency minimum wageen-US
dc.titleKelayakan Usahatani Bawang Putih di Berbagai Tingkat Harga Output (Feasibility of Garlic Farming at Various Price Levels of Output)en-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
9875-44789-1-PB.pdf
Size:
1.52 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: