PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BIBIT MELALUI SCREENING SEROLOGIS PENYAKIT INFECTIOUS BOVINE RHINOTRACHEITIS (IBR) PADA SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TANJUNG SARI

dc.contributor.authorYulianti, Eva
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T06:49:53Z
dc.date.available2019-08-07T06:49:53Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionKebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Peningkatan populasi, produksi, dan produktivitas tentu saja menjadi prioritas dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut. Pemerintah dalam hal ini Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan pengembangan pembibitan sapi potong yang terkonsentrasi pada suatu kawasan yaitu Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Propinsi Lampung memiliki dua lokasi SPR yaitu kecamatan Natar dan Tanjung Sari yang terletak di kabupaten Lampung Selatan (idh, 2015). Produktivitas ternak sapi potong sangat berkaitan dengan status reproduksi dan kesehatannya. Sapi potong yang memiliki status reproduksi yang sehat akan memiliki produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus mengenai status reproduksi tersebut yaitu melalui program penanggulangan penyakit/ gangguan reproduksi pada sapi potong.en_US
dc.description.abstractPenyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Bovine Herpesvirus-1 (BHV-1) yang dapat menyerang alat pernafasan bagian atas dan alat reproduksi ternak sapi. Pada tanggal 20-21 Agustus 2016 telah dilakukan kegiatan penanggulanan gangguan reproduksi oleh tim BVet Lampung, BPTU HPT Sembawa, dinas kabupaten, dan Puskeswan di wilayah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) kecamatan Tanjung Sari kabupaten Lampung Selatan. Dalam kegiatan tersebut, selain seleksi dan pengobatan sapi-sapi yang mengalami gangguan reproduksi, dilakukan pula screening serologis terhadap penyakit IBR yang merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis yang tidak boleh ada pada sapi bibit. Dari 77 ekor sapi yang terseleksi mengalami gangguan reproduksi, terdapat 13 ekor sapi (16.8%) yang menunjukan seropositif IBR melalui pengujian Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) oleh Laboratorium Virologi Balai Veteriner Lampung. Pengujian lanjutan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) sangat perlu dilakukan untuk peneguhan diagnosa sehingga dapat digunakan sebagai acuan kebijakan guna tercapainya sentra peternakan rakyat yang sehat dan produktif.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7335
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectGangguan Reproduksi, IBR, Sentra Peternakan Rakyaten_US
dc.titlePENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BIBIT MELALUI SCREENING SEROLOGIS PENYAKIT INFECTIOUS BOVINE RHINOTRACHEITIS (IBR) PADA SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TANJUNG SARIen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
54. penanggulangan gangguan reproduksi sapi_eva yulianti.pdf
Size:
247.9 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: