POTENSI PENGEMBANGAN KELAPA PUAN KALIANDA (KPK)

dc.contributor.authorMaskromo, Ismail
dc.contributor.authorNovarianto, Hengky
dc.contributor.authorDjufry, Fadjry
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T04:48:27Z
dc.date.available2019-08-07T04:48:27Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionKelapa puan atau lebih umum dikenal dengan kelapa kopyor adalah jenis kelapa dengan daging buah yang tidak normal, lunak, remah, dan lepas dari tempurung. Daging buahnya dikonsumsi segar, sebagai campuran es kopyor dan bahan baku es krim. Tanaman kelapa eksotik ini masih terbatas, sehingga harga buahnya relatif mahal. Harga di pasaran berkisar Rp.25.000 – 35.000,-/butir, atau 10 kali lebih mahal dibanding harga buah kelapa biasa. Kespesifikan kelapa ini terletak pada daging buah yang diduga akibat defisiensi salah satu enzim yang berperan dalam pembentukan daging buah kelapa yaitu enzim αD-Galaktosidase, seperti pada kelapa Makapuno yang terdapat Philipina yaitu kelapa Makapuno. dengan endosperma kelapa abnormal (Mujer et al., 1984; Samonthe, 1989). Karakteristik spesifik pada daging buah kelapa ini diturunkan secara genetik (Santos, 1999). Kondisi daging buah atau endosperm yang tidak normal tersebut menyebabkannya tidak mampu mendukung pertumbuhan embrio secara alamiah. Oleh karena itu, pengembangan kelapa puan bisa dilakukan dengan menanam buah normal dari tandan penghasil buah puan karena diduga membawa sifat puan. Bibit yang dihasilkan dikenal dengan bibit alami (Maskromo, 2005). Selain itu dapat juga dilakukan dengan menumbuhkan embrio dari buah kelapa puan pada media buatan dalam lingkungan aseptik, yaitu dengan metode kultur embrio (Mashud et al., 2004).en_US
dc.description.abstractKelapa Puan atau Kelapa Kopyor adalah salah satu di antara kelapa eksotik yang merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman yang diduga merupakan hasil mutasi alami ini, ditemukan dalam jumlah yang terbatas di beberapa sentra produksi kelapa di Indonesia. Ciri khusus jenis kelapa eksotik terletak pada buahnya, yaitu memiliki daging buah yang lunak, dan cenderung lepas dari tempurungnya. Pemanfaatan daging buah puan saat ini, selain dikonsumsi segar juga sebagai bahan baku es krim. Harga buah kelapa ini yang relatif tinggi, yaitu mencapai sepuluh kali lipat dari buah kelapa biasa, memberikan peluang pengembangannya untuk meningkatkan nilai tambah yang diperoleh petani kelapa. Pada tahun 2010 telah dirilis tiga varietas kopyor tipe Genjah asal Pati, Jawa Tengah, kemudian diikuti pelepasan varietas tipe Dalam pada tahun 2016, yaitu varietas Kelapa Puan Kalinda asal Lampung Selatan. Keunggulan Kelapa Puan Kalianda terletak pada ukuran buahnya yang relatif besar, kuantitas endosperm yang tinggi serta kandungan lemak tak jenuh dan asam laurat yang relatif tinggi, dibanding kelapa Genjah kopyor Pati. Dua produk utama yang dihasilkan tanaman heterozigot Kelapa Puan Kalianda adalah buah puan dan benih atau cikal. Potensi produksi buah puan kurang lebih 25 %, sedangkan potensi benih sebanyak 50 % dari jumlah buah total pertandan. Dari rata-rata jumlah buah 8 butir pertandan akan dihasilkan 2 butir kelapa puan dan 4 butir benih. Pada luasan 1 ha lahan dengan jumlah tanaman 164 pohon (jarak dan sistem tanam 8 m x 8 m segitiga) dan menghasilkan 12 tandan per pohon pertahun, akan diperoleh buah puan sebanyak 3.936 butir dan benih puan sebanyak 7.872 butir.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7316
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectKelapa eksotik, endosperm abnormal, benih puan alami, nilai ekonomi tinggien_US
dc.titlePOTENSI PENGEMBANGAN KELAPA PUAN KALIANDA (KPK)en_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
40. Revisi_201_Ismail Maskromo.pdf
Size:
467.73 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: