Sistem Resi Gudang di Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan

dc.contributorid-ID
dc.creatorSuryani, Erma; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
dc.creatorErwidodo, nFN; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
dc.creatorAnugerah, Iwan Setiadjie; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
dc.date2016-08-10
dc.date.accessioned2018-06-04T07:37:47Z
dc.date.available2018-06-04T07:37:47Z
dc.date.issued2016-08-10
dc.descriptionFenomena yang umum terjadi pada perdagangan komoditas pertanian adalah anjloknya harga pada saat panen raya dan melonjaknya harga pada masa paceklik. Kebijakan stabilisasi harga untuk gabah dan beras, yang melibatkan peran aktif Perum Bulog, dinilai cukup berhasil. Namun, kebijakan yang sama tidak segera dilakukan untuk komoditas pertanian lain karena alasan besarnya anggaran yang diperlukan dan pertimbangan kemampuan Bulog untuk melaksanakan. Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk membantu petani dalam menghadapi fluktuasi harga tersebut adalah merancang dan memfasilitasi penyelenggaraan Sistem Resi Gudang (SRG). Meskipun Undang-Undang SRG telah diterbitkan tahun 2006, namun implementasinya di lapangan belum menunjukkan kinerja seperti yang diharapkan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan mencari alternatif strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk mengakselerasi SRG sehingga dapat dimanfaatkan petani produsen. Kajian ini menggunakan data primer dan sekunder. Lokasi pengumpulan data primer difokuskan di Kabupaten Indramayu dan Subang. Hasil kajian menunjukkan, antara lain: (i) masih terbatasnya pemahaman tentang SRG berikut manfaatnya, (ii) jasa SRG di Indramayu dan Subang baru mencakup komoditas gabah dan beras, (iii) pengguna jasa SRG lebih banyak pedagang, dan (iv) terbatasnya ketersediaan gudang yang memenuhi persyaratan, dan (v) masih terbatasnya keterlibatan dan dukungan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan SRG. Permasalahan melembagakan SRG untuk komoditas pertanian sangat komplek karena terkait dengan banyak lembaga yang terlibat. Oleh karena itu, diperlukan strategi alternatif yang mampu mengatasi permasalahan dan kendala komplek tersebut.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/akp/article/view/3858
dc.identifier10.21082/akp.v12n1.2014.69-86
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4382
dc.languageind
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/akp/article/view/3858/3205
dc.rightsCopyright (c) 2016 Analisis Kebijakan Pertanianen-US
dc.source2549-7278
dc.source1693-2021
dc.sourceAnalisis Kebijakan Pertanian; Vol 12, No 1 (2014): Analisis Kebijakan Pertanian; 69-86en-US
dc.sourceAnalisis Kebijakan Pertanian; Vol 12, No 1 (2014): Analisis Kebijakan Pertanian; 69-86id-ID
dc.titleSistem Resi Gudang di Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataanid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
SISTEM RESI GUDANG DI INDONESIA- ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN.pdf
Size:
351.75 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: