Pengaruh Sistem Lanjaran dan Tingkat Kematangan Buah terhadap Mutu Markisa Asam

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Markisa Siu merupakan buah yang banyak diusahakan di daerah dataran tinggi Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Buah yang dihasilkan dapat dikonsumsi segar maupun sebagai bahan baku untuk pembuatan sirup. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem lanjaran dan waktu panen terhadap kuantitas dan kualitas buah markisa asam ungu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Tamanan Buah Berastagi mulai bulan Januari sampai Desember 2004. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah sistem lanjaran yang terdiri dari para-para dan pucuk bambu. Sebagai anak petak adalah tingkat kematangan buah terdiri dari (50, 75, dan 100% ungu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem lanjaran dan interaksinya dengan tingkat kematangan buah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah segar, padatan terlarut total, total asam, dan vitamin C. Tingkat kematangan buah berpengaruh nyata terhadap padatan terlarut total dan total asam, namun tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah, dan vitamin C pada buah petik segar. Buah markisa asam ungu sudah dapat dipanen pada tingkat kematangan 50% ungu untuk menghasilkan bobot buah, kandungan sari buah, padatan terlarut total, dan total asam yang tertinggi, masing-masing sebesar 54,73 g/buah, 29,87 g/buah, 12,12oBrix, dan 3,03%, namun kandungan vitamin C yang dihasilkan relatif rendah (71,28 mg/100 g bahan) dibandingkan dengan tingkat kematangan 75% (78,32 mg/100 g bahan) ungu dan 100% ungu (75,68 mg/100 g bahan).ABSTRACT. Silalahi, F.H., R.C. Hutabarat, A.E. Marpaung, and B. Napitupulu, 2007. The Effect of Trellis System and Fruit Maturity on Quality of Purple Passion Fruit. Purple passion fruit has been cultivated on highland in North Sumatera and South Sulawesi. The product is consumed as fresh fruit or syrup. The aim of this research was to find out the effect of trellis system and fruit maturity on quantity and quality of purple passion fruit. The research was conducted at Berastagi Experimental Garden on January to December 2004. Split plot design was used with 3 replications. The main plot was trellis system with 2 treatments para-para and bamboo shoot. The level of fruit maturity was used as subplot, purple 50, 75, and 100%. The results showed that the trellis system and it’s interaction with fruit maturity did not significantly affect fruit weight, juice content, total soluble solid, total acid, and vitamine C content of fresh fruit. The fruit maturity significantly affect total soluble solid, and total acid, but did not significantly affect fruit weight, juice, and vitamine C content of fresh fruit. Fruit maturity of purple 50% produced the highest fruit weight, fruit juice, total soluble solid, total acid content i.e. 54.73 g/fruit, 29.87 g/fruit, 12.12oBrix, and 3.03% respectively. Whereas the vitamine C content was lower (71.28 mg/100 g material) than fruit maturity of purple 75% (78.32 mg/100 g) and purple 100% (75.68 mg/100 g).
Keywords
Markisa asam; Sistem lanjaran; Tingkat kematangan; Mutu sari
Citation