Budi Daya Padi dengan Masukan In Situ Menuju Perpadian Masa Depan

dc.contributoren-US
dc.creatorMakarim, A. Karim; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
dc.creatorSuhartatik, Endang; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
dc.date2006-07-28
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:37Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:37Z
dc.descriptionLingkungan pertanian terus mengalami perubahan akibat kurang tepatnya penerapan teknologi (varietas unggul, sarana produksi, alsintan), berkurangnya lahan pertanian, ketidakcukupan input (pupuk kimia anorganik dan pestisida) dan air. Kekhawatiran pencemaran dan degradasi lingkungan hidup, dampak perekonomian global, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, mengakibatkan lingkungan pertanian terus mengalami perubahan pada masa mendatang, dengan ciri berikut: (1) ketersediaan air semakin terbatas, padahal padi sawah memerlukan banyak air; (2) laju pertumbuhan penduduk yang pesat (1,49%) memerlukan beras yang terus meningkat dengan laju 1,1%/tahun, mencapai 35,17 juta ton beras (55,83 juta ton GKG) pada tahun 2010; (3) keharusan untuk efisien menggunakan input agar usahatani padi menguntungkan dan menang bersaing dengan komoditas lainnya; (4) iklim, terutama curah hujan yang semakin tidak menentu dan erratik, suhu udara akan lebih sering ekstrim panas; (5) penggunaan lahan banyak mengarah ke lahan suboptimal dengan permasalahan abiotik dan biotik yang lebih kompleks dan intens. Oleh karena cara budi daya yang optimal selalu berdasarkan kondisi lingkungan, maka untuk masa mendatang diperkirakan (1) penggunaan bahan organik bermutu (rantai C pendek, kandungan hara tinggi) secara in situ (di lokasi setempat) makin diperlukan, dari sisa-sisa pertanian (jerami, pupuk kandang), vegetasi alami menjadi populer kembali; (2) pemanfaatan mikroorganisme penambat N (Azospirillum sp., Anabaena, Clostridium dsb.), pelarut P, mikoriza dan sebagainya akan meningkat jumlah dan kualitasnya; (3) penggunaan PPC/ZPT yang berkualitas akan prospektif mengingat dengan cara ini efisiensi penyerapan hara oleh tanaman tinggi; (4) pemanfaatan hara-mineral in situ yang tersedia di tanah mulai berkembang. Pertanian yang memanfaatkan sumber daya setempat (organik dan anorganik) dapat dikembangkan seraya mempertahankan hasil padi yang tinggi. Recycling hara dalam sistem pertanian mutlak diperlukan untuk meningkatkan efisiensi sistem produksi dan penggunaan masukan.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2683
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4294
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2683/2322
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 1, No 1 (2006): Juli 2006en-US
dc.titleBudi Daya Padi dengan Masukan In Situ Menuju Perpadian Masa Depanen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Budi Daya Padi dengan Masukan In Situ Menuju Perpadian Masa Depan.pdf
Size:
75.8 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: