Analisis Kecukupan Panas Pada Proses Pasteurisasi Puree Mangga (Mangifera Indica L)

dc.contributorBalai Besar Penelitlan dan Pengembangan Pascapanen Perlanianen-US
dc.contributorInstitut Pertanian Bogoren-US
dc.contributoren-US
dc.creatorSukasih, Ermi
dc.creatorSetyadjit, nFN
dc.creatorHariyadi, Ratih Dewanti
dc.date2019-10-16
dc.date.accessioned2020-11-06T02:49:31Z
dc.date.available2020-11-06T02:49:31Z
dc.descriptionSelama ini suhu dan waktu pasteurisasi puree mangga masih mengacu pada produk lain karena belum ada data tentang suhu dan waktu yang optimal pasteurisasi puree mangga sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menghitung kecukupan panasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan panas mikroba penyebab kerusakan puree mangga melalui penghitungan nilai 0 (waktu yang diperlukan untuk mereduksi mikroba sebesar satu siklus log pada suhu tertentu, nilai z (perubahan suhu yang menyebabkan reduksi mikroba sebesar satu nilai D) dan menghitung nilai P (kecukupan panas pada proses pasteurisasi). Uji ketahanan panas dilakukan terhadap isolat mikroba dari puree mangga yang telah rusak yaitu isotat bakteri A, isolat bakteri B, isolat khamir C, isolat khamir E, isolat kapang G dan isolat kapang H dengan media puree mangga yang disterilisasi pada suhu 121oC selama 15 menit. Selain itujuga dilakukan terhadap mikroba populasi alami dalam puree Illangga yaitu dengan memanaskan puree mangga dan menghitung jumlah mikrobanya. Metode yang digunakan adalah metode tabung pada kombinasi suhu pemanasan 55,65,75 dan 85oC selama 0, 5,10, 15 dan 20 menit dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah mikroba akhir setelah pemanasan. I-lasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri A dengan nilai z sebesar 21 ,23oC mempunyai ketahanan panas yang lebih tinggi dari isolat bakteri B dengan nilai z sebesar 15,04oC, isolat khamir C dengan nilai z sebesar 24,39oC mempunyai ketahanan panas lebih tinggi dari isolat khamir E dengan nilai z sebesar 20,28oC, dan isolat kapang G dengan nilai z sebesar 18,76oC mempunyai ketahanan panas lebih tinggi dari kapang H dengan nilai z adalah 17,48oC. Sementara itu mikroba tunggal hasil isolasi mempunyai ketahanan panas lebih rendah daripada populasi mikroba yang secara alami terdapat pada puree mangga. Dari uji ketahanan panas diperoleh bahwa mikroba yang paling tahan panas adalah bakteri populasi alami dengan nilai z sebesar 52,91oC, dan ini digunakan untuk menghitung nilai P. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa nilai P puree mangga adalah 15,5 menit. Hal ini berarti bahwa puree mangga akan tercapai kecukupan panasnya bila dipasteurisasi pada kombinasi suhu dan waktu yang mempunyai nilai P sebesar 15,5 menit. Heat adequacy analysis of mango puree pasteurization process The optimum lime and temperature for pasteurization of mango puree is still unavailable, so it requires to do research on this area. Determination of heat resistant microorganism isolated from rotten mango puree was conducted to determine the D, z and P value. Isolated microbes used were bacteria A, bacteria B, yeast C, yeast E, mold G, mold H and they were inoculated into sterilized mango puree. In addition, the nonsterilized mango puree containing mixture of unknown microorganisms was also evaluated for its heat resistance. Mango puree was pasteurised at 55, 65, 75 and 85oC for 5, 10, 15 and 20 minutes. The results showed that bacteria A with z value of 21.23oC has higher heat resistant than bacteria B with z value of 15.04oC, yeast C with z value of 24.39oC has higher heat resistant than yeast E with z value of 20.28oC and mold G with z value of 18.76oC has higher heat resistant than mold H with z value of 17,48oC. The single microorganism isolated has lower heat resistant than the natural population microorganism in mango puree. The natural population bacteria of mango puree has highest heal resistant with z value of 52.91 oC. This value was used to determine of P value. The result was 15.5 minutes, which means that mango puree will achieve adequate heal treatment if it is pasteurized at time and temperature which has P value of 15.5 minutes.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpasca/article/view/10895
dc.identifier10.21082/jpasca.v2n2.2005.56-65
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11163
dc.languageeng
dc.publisherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpasca/article/view/10895/8610
dc.rightsCopyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanianen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Penelitian Pascapanen Pertanian; Vol 2, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian; 56-65en-US
dc.source2541-4054
dc.source0216-1192
dc.subjectkecukupan panas; pasteurisasi; puree manga; heat adequacy; pasteurization; mango puree;en-US
dc.titleAnalisis Kecukupan Panas Pada Proses Pasteurisasi Puree Mangga (Mangifera Indica L)en-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
ANALISIS KECUKUPAN PANAS PADA PROSES PASTEURISASI PUREE MANGGA (MANGIFERA INDICA L)
Size:
440.98 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: