Keragaan Mutu Biji Kakao Asal Embrio Somatik Di Berbagai Lokasi Peremajaan Kakao Sulawesi Selatan

dc.contributor.authorHanifa Putri Arini dan Limbongan Jermia, Arini Putri Hanifa dan Jermia Limbongan
dc.contributor.otherAnida Husengen_US
dc.date.accessioned2020-01-22T05:04:09Z
dc.date.available2020-01-22T05:04:09Z
dc.date.issued2016-12-15
dc.description.abstractAbstrak Sejak tahun 2009 hingga 2012 di Sulawesi Selatan telah terdistribusi sebanyak 15.150.000 bibit kakao asal embrio somatik untuk program peremajaan kakao. Kegiatan peremajaan merupakan penggantian tanaman tidak produktif dengan tanaman baru. Tanaman kakao hasil peremajaan pada program Gernas telah menjadi tanaman menghasilkan pada tahun 2015, sehingga dalam penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan data informasi keragaan mutu (fisik dan kimiawi) biji kakao asal perbanyakan somatikembriogenesis. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2015 dengan mengambil sampel kakao di Bone, Soppeng, Wajo, dan Luwu yang merupakan sentra pengembangan kakao dan penerima bibit peremajaan di Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, enam dari total dua belas sampel dengan lokasi dan umur tanaman yang berbeda masuk kategori AA fiumlah S85 btji per 100 gram)berdasarkan SNL Bobot basah biji satuan terlinggi sebesar 3,69 gram dan kadar lemak tertinggi (40,86%) diperoleh pada sampel kakao dari Luwu umur tanaman 5 tahun. Total asam terendah dan kadar pH tertinggi (6,52) diperoleh pada sampel asal Bone umur tanaman 6 tahun. Katakunci :kakao, mutubiji, embrio somatiken_US
dc.description.sponsorshipAbstract As many as 15.15 million cocoa seedlings from somatic embryo has been distributed for cocoa rejuvenation program in South Sulawesi. The program's aim is replacing the old / broken plants with a new plant. It is assumed that those rejuvenation plantshas become productive in 2015, so this study aimed to obtain the performance information data of quality (physical and chemical) of cocoa beans from somatic embryo. The study was conducted in May-August 2015 by taking samples of cocoa in Bone, Soppeng, Wajo and Luwu which is the center of the development of cocoa and rejuvenation a5ea in South $ulawesi. Result showedsix out of a total of twelve samples are in the category ofAA (<85 number of seeds per 100 grams) by SNI. The highest seed weight (wet basis) of 3.69 grams and the highest fat content (40.86%) was obtained on a sample of Luwu five yearsoldplants. The lowest total acid content (2.82en_US
dc.identifier.issn1907-9265
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8606
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBPTP Sulawesi Selatanen_US
dc.relation.ispartofseriesBerkala;
dc.subjectkakao,mutu biji,embrio,somatiken_US
dc.titleKeragaan Mutu Biji Kakao Asal Embrio Somatik Di Berbagai Lokasi Peremajaan Kakao Sulawesi Selatanen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Keragaan mutu biji kakao asal embrio somatik Di Berbagai lokasi peremajaan kakao Sulawesi Selatan.pdf
Size:
1.31 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: