RESPON PETANI TERHADAP KOMPONENTEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU(PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

dc.contributor.authorSuratini
dc.contributor.authorOctora Manurung, Gohan
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-06T08:23:47Z
dc.date.available2019-08-06T08:23:47Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionSebagai negara agraris, Indonesia memprioritaskan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam pembangunan. Pembangunan sektor ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi dan pendapatan. Peningkatan produksi pertanian diharapkan sejalan dengan peningkatan pendapatan petani yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam pembangunan nasional, sektor pertanian mempunyai kontribusi bagi PDB nasional tahun 2012 sebesar 11,42%. Capaian ini meningkat bila dibandingkan dengan kontribusi sektor pertanian pada tahun 2011 yaitu sebesar 10,96%. Produksi padi pada tahun 2012 mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 68.956.000 ton (Kementerian Pertanian, 2013 dalam Istiantoro, 2013). Adanya revolusi hijau telah merubah kondisi pertanian yang ada di Indonesia. Perubahan yang nyata adalah bergesernya praktik budidayatanaman dari praktik budidaya secara tradisional menjadi praktik budidayayang modern yang dicirikan dengan tingginya pemakaian input danintensifnya eksploitasi lahan. Hal tersebut merupakan konsekuensi daripenanaman varietas unggul yang responsif terhadap pemupukan dan resistenterhadap penggunaan pestisida dan herbisida. Berubahnya sistem pertanian initernyata diikuti oleh berubahnya kondisi lahan pertanian kita yang makin harimakin menjadi kritis sebagai dampak negatif dari penggunaan pupukanorganik, pestisida, dan tindakan agronomi yang intensif dalam jangkapanjang (Departemen Pertanian, 2000dalam Istiantoro, 2013).en_US
dc.description.abstractPenggunaan teknologi usahatani padi dimaksudkan agar lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimal dengan produktivitas yang tinggi. Salah satu program pemerintah adalah melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu. Komponen teknologi dalam pengelolaan tanaman terpadu meliputi komponen dasar dan komponen pilihan. Pengkajian dilakukan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara dari bulan April sampai Juli 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dengan melibatkan 30 responden petani. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan petani dan informan kunci. Pengolahan data kualitatif melalui pemberian skor yang ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis deskriptif diperoleh petani mempunyai respon yang tinggi terhadap komponen dasar pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Hal tersebut ditunjukkan dengan frekuensi respon diatas 60%. Sementara itu komponen pengaturan populasi tanaman (4,32) mempunyai skor tertinggi dibandingkan komponen dasar lainnya. Respon petani terhadap komponen pilihan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah yaitu pengolahan tanah/pola tanam sesuai musim dan pengairan secara efektif dan efisien mempunyai respon relatif tinggi dibandingkan komponen pilihan yang lainnya. Skor respon tertinggi komponen pilihan jatuh pada panen tepat waktu dan segera dirontok yang mencapai 4,40.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7264
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectteknologi, komponen dasar, komponen pilihan, responen_US
dc.titleRESPON PETANI TERHADAP KOMPONENTEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU(PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARAen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
57. Revisi-72-Suratini.pdf
Size:
210.9 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: