Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Berwawasan Agribisnis Mendukung Pembangunan Pertanian Wilayah Kepulauan

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 87
  • Item
    Peluang pengembangan mandalung sebagai sumber daging unggas alternatif
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
  • Item
    Karakteristik Curah Hujan di Maluku
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Rahalus, H; Latuny, F; Pattinama, F A; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
  • Item
    Asap Cair sebagai Anti Oksidasi Lipido Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asar Selama Penyimpanan
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas anti oksidan asap cair untuk menghambat oksidasi lemak stik cakalang asar selama penyimpanan. Untuk semua perlakuan stik dipanaskan dalam oven, didinginkan pada suhu kamar, diberi wadah styrofoom, dikemas dengan plastik “Saran” dan disimpan pada suhu kamar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan peredaman dengan konsentrasi asap cair 40% dalam larutan kuring 10,5 % selama 10 menit sampai akhir penyimpanan (sembilan hari) dapat meghambat oksidasi lipida dengan nilai EPA, DHA, TBA, asam lemak bebas dan lemak total masing-masing 6,45 %, 19,44 %, 1,47 % mg MA/kg, 12,17 % dan 510 % bb
  • Item
    Uji Caba Rawai Dasar untuk Penangkapan Ikan Kakap (Lutjanus spp.) di Maluku
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Sui, la; Hurasan, M Saleh; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Ikan kakap (Lutjanus spp) merupakan salah satu jenis ikan demersal dari famili Lutjanidae yang mempunyai nilai ekonomis penting sebagai komoditas ekspor. Permintaa aka komoditi ini dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Di Maluku ketersediaan sumberdaya ikan kakap cukup potensial, akan tetapi pengusahaannya pada tingkat nelayan masih sangat terbatas. Introduksi alat tangkap ikan kakap telah dilkukan di perairan Maluku dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha perikanan tersebut. Unit rawai hasil modifikasi digunakan dalam uji coba penangkapan, dilengkapi dengan alat bantu penarik tali rawai (line houller) untuk peningkatan efisiensi penangkapan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa laju pancing (hook rate) rawai dasar berkisar 6,0 – 11,0 dengan nilai rata-rata 8,0. Jenis ikan yang tertangkap adalah jenis kakap (Prestipomoide multidens, P. typus dan Eteiis sp) dengan ukuran berat antara 2-7 kg, kerapu (Ephinephelus spp), cucut (Cacharhinus spp), remang (Muraenocidae) dan pari (Dasyaticae). Ikan kakap banyak tertangkap pada pancing ukuran no. 6 dan ikan umpan jenis lema/kembung (Raastreliger koonagurta)
  • Item
    Potensi Mandalung yang Diberi lmbuhan Pakan Avilamisina Ditinjau dari Potongan Karkas komersial dan Meat Bone Ratio
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Matitaputty, Procula Rudlof; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Suatu penelitian yang menggunakan imbuhan pakan avilamisina, telah dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh avilamisina terhadap potongan karkas komersial da meat bone ratio. Sebanyak 138 ekor anak mandalug umur sehari yang dibagi dalam dua kelompok dengan tidak membedakan jantan dan betina. Kelompok pertama diberi perlakuan ransum tanpa avilamisina dan lainnya ransum ditambah 10 ppm avilamisina. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil yang berfungsi sebagai ulangan, yang terdiri dari 23 ekor. Pemotongan dilakukan pada umur 4 dan 10 minggu. Peubah yang diamati adalah pertambahan bobot badan, persentase potongan karkas komersial dan meat bone ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan avilamsina dapat meningkatkan bobot badan mandalung yaitu 2209,24 g dan tanpa avilamsina sebesar 2061,88g, sementara bobot karkas mandalung yang di beri avilamsina 1257,8g dan tanpa avilamsina 1101,2 g sedangkan dalam produksi daging penggunaan avilamsina menghasulkan persentase daging dada (86%), paha bawah (83%) dan paha atas (85%) lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa avilamsina