Keefektifan Waktu Aplikasi Formulasi Rizobakteri Indigenus untuk Mengendalikan Layu Fusarium dan Meningkatkan Hasil Tanaman Tomat di Tanah Ultisol

Abstract
Description
Layu fusarium merupakan salah satu penyakit penting di pertanaman tomat, termasuk di lahan Ultisol di Sulawesi Tenggara. Rizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman merupakan salah satu alternatif pengendalian penyakit yang menjanjikan untuk mengatasi masalah layu fusarium. Penelitian bertujuan mengetahui keefektifan formulasi rizobakteri indigenus untuk mengendalikan layu fusarium dan meningkatkan hasil panen tanaman tomat di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi dan Rumah Kasa, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo dari Bulan Oktober 2010 sampai Januari 2011. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan, yaitu (RB) aplikasi rizobakteri pada benih, (RB.2) aplikasi rizobakteri pada benih dan pada tanaman 2 minggu setelah tanam, (RB.2.4) aplikasi rizobakteri pada benih dan pada tanaman 2 dan 4 minggu setelah tanam, (RBF.2) aplikasi rizobakteri pada benih dan aplikasi fungisida sintetik pada tanaman 2 minggu setelah tanam, (FB.4) aplikasi fungisida sintetik pada benih dan pada tanaman 2 minggu setelah tanam, (FB.2.4) aplikasi fungisida sintetik pada benih dan pada tanaman 2 dan 4 minggu setelah tanam, serta kontrol. Semua perlakuan diinokulasi dengan Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rizobakteri pada benih yang disusul pada saat 2 dan 4 minggu setelah tanam paling efektif mengendalikan layu fusarium dengan penekanan sebesar 61,14%, serta mampu meningkatkan hasil tanaman dengan jumlah buah 10,88 dan bobot buah 375,31 g per tanaman, sedangkan tanaman tanpa perlakuan tidak berproduksi. Hasil ini mengindikasikan bahwa formulasi rizobakteri indigenus mampu mengendalikan layu fusarium dan meningkatkan hasil panen tanaman tomat di tanah Ultisol.
Keywords
Citation