Teknologi Pakan Sebagai Alternatif Perbaikan Produktivitas Sapi Sumba Ongole Di Pulau Sumba

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki angroekosistem lahan kering merupakan salah satuprodusen sapi potong di Inndonesia. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya produktivitas ternak sebagaakibat menurunnya persediaan dan kualitas pakan pada musim kemarau. Oleh karena itu diperlukan reviewhasil pengkajian terdahulu sebagai upaya untuk mendukung pengembangan teknologi anatara lain : kandangkelompok "model litbang pertanian", pengembangan beberapa legum pohon (lamtoro dan gamal)pengawetan pakan, pemberian pakan suplemen (konsentrat) dari bahan lokal sesuai fisiologis ternak sapSumba Ongole (induk, anak sapi dan penggemukan). Pemanfaatan teknologi pakan dalam kandang kelompokyang diikuti pemberian pakan bahan lokal (konsentrat) pada sapi induk laktase mencapai pertambahan bobotbadan harian (PBBH) 0,30 kg/ekor/hari vs 0,10 kg/ekor/hari non konsentrat, pada anak sapi lepas sapihmencapai 0,35 kg/ekor/hari vs 0,14 kg/ekor/hari. Pemberian jerami fermentasi dan konsentrat pada sappenggemukan mencpai pertambahan bobot badan sebesar 1,107 kg/ekor/hari vs 0,10 kg/ekor/hari nonkonsentrat, serta berdampak pada keuntungan petani yang berkisar 3 - 4 juta/ periode penggemukan (4 - 6)bulan penggemukan. Perbaikan manajemen pemeliharaan, pemberian pakan suplemen (konsentrat) sesuaumur dan fisiologis sapi Sumba Ongole dapat meningkatkan produktivitas (pertambahan bobot badan indukanak dan penggemukan), calving interval induk dipersingkat serta meningkatkan pendapatan petani.
Description
Keywords
Sapi sumba, Pakan, Produktivitas
Citation