Pengkajian Budidaya Padi Melalui Pengelolaan Lahan dan Air di Lahan Rawa Pasang Surut

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BPTP Kaltim
Abstract
Description
Lahan rawa semakin penting peranannya dalam pembangunan pertanian, mengingat potensinya yang sangat luas 20,149 juta ha. Namun demikian sampai saat ini belum optimal pengembangannya (Ismail et al, 1993; Nugroho et al., 1993). Pengembangan pertanian di lahan rawa pasang surut masih menghadapi berbagai kendala, baik biofisik lahan (rejim air), sifat fisiko-kimia lahan, maupun keadaan sosial ekonomi. Menurut Noor dan Achmadi (2008) lahan rawa pasang surut mempunyai sifat kurang menguntungkan antara lain masam sampai dengan sangat masam, kandungan N, P dan K sangat bervariasi (pada umumnya rendah sampai dengan sangat rendah), kadar Al, Fe, Mn, H2S dan asam-asam organik yang tinggi dan meracun sehingga produktivitasnya, khususnya untuk padi tergolong rendah yaitu < 3 ton GKG/ha dengan pola tanam hanya sekali dalam setahun (IP 100). Dengan perbaikan pengelolaan air, tanah dan tanaman maka akan dapat meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 5,0-6,3 ton GKG/ha dengan intensitas tanam dua kali setahun (IP 180-200). Potensi luas lahan rawa di Provinsi Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) mencapai 783.153 ha, terdiri dari 404.500 ha rawa pasang surut dan 259.537 ha rawa lebak yang tersebar di 13 kabupaten/kota dan yang telah dibuka dan dimanfaatkan untuk persawahan baru sekitar 25.142 ha dan untuk perkebunan 36.348 ha (Dinas PU & BWS Kaltim, 2012). Pemerintah Kalimantan Timur (dan Kalimantan Utara) bermaksud mewujudkan wilayahnya sebagai sumber pertumbuhan produksi padi nasional dengan menargetkan produksi pada tahun 2014 sebesar 1.579.552 ton GKG dengan luas penan 392.894 ha dari produksi tahun 2011 yang baru mencapai 577.476 ton GKG (Bappeda Kaltim, 2012). Hal ini telah mulai diwujudkan dengan percontohan dan rencana pembukaan lahan seluas 30.000 ha di wilayah Delta Kayan (unit transmigrasi Tanjung Buka), Kabupaten Bulungan sebagai kawasan agribisnis pangan “Kayan Delta Food Estate (KaDeFE) dari lahan yang disediakan seluas 50.000 ha (Riyanto, 2012). Provinsi ini telah menyiapkan dan menyediakan lahan pangan sekitar 343.461 ha untuk mendukung visi mewujudkan pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan lokal dengan 3 (tiga) komoditas strategis yaitu padi, jagung dan kedelai (Bappeda Kaltim, 2012). Sampai saat ini program tersebut belum dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Keywords
Lahan rawa
Citation
Collections