Perbaikan Pembungaan dan Pembijian Beberapa Varietas Bawang Merah dengan Pemberian Naungan Plastik Transparan dan Aplikasi Asam Gibberelat

No Thumbnail Available
Date
2012-03-03
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Masalah utama dalam produksi true shallot seeds (TSS) di Indonesia sebagai sumber benih yang sehat ialah pembungaandan pembijian bawang merah yang masih rendah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman SayuranLembang (1.250 m dpl.), pada bulan Mei sampai dengan November 2010. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh varietas,zat pengatur tumbuh (ZPT) asam gibberelat, dan naungan plastik transparan terhadap pembungaan dan hasil biji bawang merah TSS.Rancangan percobaan yang digunakan ialah petak terpisah, dengan tiga ulangan. Petak utama ialah tiga varietas bawang merah, yaituMaja, Bima, dan Kuning. Anak petak terdiri atas empat kombinasi perlakuan ZPT asam gibberelat dan naungan plastik transparan, yaitutanpa naungan + tanpa asam gibberelat, tanpa naungan + asam gibberelat 200 ppm, naungan plastik transparan + tanpa asam gibberelat,dan naungan plastik transparan + asam gibberelat 200 ppm. Sebelum ditanam, umbi bibit divernalisasi dengan suhu 10oC selama 3minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang nyata antara varietas dengan aplikasi asam gibberelat + naungan plastiktransparan hanya terjadi pada persentase jumlah tanaman bawang merah yang berbunga. Jumlah tanaman yang berbunga paling banyakterdapat pada varietas Bima dengan tanpa aplikasi naungan plastik transparan + asam gibberelat, yaitu sebesar 54,06%. Hasil biji bawangmerah TSS paling tinggi diperoleh dengan aplikasi naungan plastik trasparan + 200 ppm asam gibberelat, yaitu pada varietas Majasebesar 16,11 kg/ha, Bima 13,07 kg/ha, sedangkan pada varietas Kuning tidak dapat menghasilkan biji TSS karena bunga-bunganyamenjadi busuk terserang penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Hasil dan kualitas biji TSS yang masih rendah disebabkan keadaancuaca tidak mendukung terjadinya pembuahan dan pembijian bawang merah yang optimal, akibat curah hujan yang cukup tinggi.ABSTRACTThe main problem in producing true shallotseed (TSS) as source of healthy seed in Indonesia is low flowering and seed set of shallots. The experiment was conducted atExperimental Garden of Indonesian Vegetable Research Institute (IVEGRI), Lembang (1,250 m asl.) from May to November2010. Objective of the study was to evaluate the effect of varieties, gibberellic acid, and transparent plastic shelter on flowering andtrue seed forming of shallots. A split plot design with three replications was used in this experiment. Main plots were three shallotvarieties i.e. Allium ascalonicum cv. Maja, Bima, and Kuning. Subplots were four combinations of gibberellic acid and transparentplastic sheltering i.e. (1) no sheltering and gibberellic acid applying; (2) no sheltering and applying 200 ppm gibberellic acid; (3)transparent plastic sheltering and no gibberellic acid application, and (4) transparent plastic sheltering and application of 200 ppmgibberellic acid. Before planting, mother bulb seed were vernalized in 10oC for 3 weeks. The results showed that there was interactionbetween variety, gibberellic acid, and transparent plastic sheltering on percentage of shallots plant number which produced flower.The highest percentage of shallots plant number producing flower up to 54.06% was obtained on A. ascalonicum cv. Bima withoutapplication of transparent plastic sheltering and gibberellic acid. The highest yield of TSS, viz. 16.11 kg/ha for Maja and 13.07 kg/ha for Bima was determined on application of transparent plastic sheltering and 200 ppm gibberellic acid. The flowers of Kuningvariety did not produce TSS because the flowers were attacked by fungi diseases. The quantity and quality of TSS yield were stilllow due to unsupporting weather for the flowering and seedling of shallots optimally.
Keywords
Citation