Karakter Fisiologis dan Kemangkusan Rizobakteri Indigenus Sulawesi Tenggara sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman Cabai

No Thumbnail Available
Date
2012-03-30
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Sejumlah besar mikroorganisme yang terdapat pada rizosfer tanaman diketahui berperan penting dalam pertanianberkelanjutan karena potensinya sebagai agens pengendali hayati dan pemacu pertumbuhan tanaman. Percobaan bertujuanmengevaluasi kemampuan isolat rizobakteri indigenus Sulawesi Tenggara yang dieksplorasi dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan,Kendari, Muna, dan Buton dalam memproduksi hormon tumbuh indole acetic acid (IAA) dan melarutkan fosfat. Evaluasi jugadilakukan untuk mengetahui kemangkusan isolat rizobakteri sebagai pemacu pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian dilaksanakandi Laboratorium Agronomi dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tanggara, daribulan April sampai dengan Oktober 2009. Hasil percobaan menunjukkan bahwa isolat rizobakteri yang diuji memiliki kemampuanyang berbeda dalam mensintesis IAA . Rizobakteri dari kelompok Bacillus spp. memiliki kemampuan menghasilkan IAA dengankonsentrasi lebih tinggi (5,32–146,97 μg/ml) dibandingkan dengan Pseudomas fluorescens C179, (0,78 μg/ml), sementara Serratiasp. C175 tidak dapat mensintesis IAA. Di lain pihak, semua isolat rizobakteri yang diuji mampu melarutkan fosfat. Sementara itu,hasil pengaruh perlakuan benih dengan rizobakteri menunjukkan bahwa dari 10 isolat yang diuji, hanya isolat Bacillus spp. C061, P.fluorescens C179, dan Serratia sp.C175 yang konsisten memberikan efek yang lebih baik terhadap viabilitas benih dan pertumbuhanbibit cabai dibandingkan dengan kontrol dan isolat uji lainnya. Oleh karena itu isolat Bacillus spp. C061, P. fluorescens C179, danSerratia sp. C175 dapat direkomendasikan sebagai agens pemacu pertumbuhan cabai.ABSTRACTA vast number of microorganisms presentin rhizosphere have been considered as important in sustainable agriculture because of their biocontrol potential and ability topromote plant growth. The experiment was conducted at Agronomy Laboratory and Experimental Garden of Agriculture Faculty;Haluoleo University, Kendari, Southeast Sulawesi, from April till October 2009. The objective of this experiment was to evaluatethe ability of Southeast Sulawesi indigenous rhizobacteria isolates explorated and isolated from Konawe, South Konawe, Kendari,Muna, and Buton Regencies, to produce indole acetic acid (IAA), and solubilize phosphate. The experiments was also conductedto evaluate the effectiveness of those isolates as plant growth promoting rhizobacteria of hot pepper seedlings. Results of theexperiment showed that the rhizobacteria isolates had different ability to produce IAA. Rhizobacteria from Bacillus spp. producedhigh concentrations (5.32–146.97 μg/ml) of IAA. Pseudomonas fluorescens C179 produced IAA 0.78 μg/ml, while Serratia sp. C175did not produced IAA. On the other hand, all of isolates tested were able to be a solubilize phosphate. Meanwhile, results of theeffect of rhizobacterium-seed treatment showed that of 10 isolates tested, only isolates of Bacillus spp. C061, P. fluorescens C179,and Serratia sp. C175 who consistently provide a better effect on seed viability and seedling growth of hot peppers compared withcontrol and other isolates. Therefore Bacillus spp. C061, P. fluorescens C179, and Serratia sp. C175 isolates can be recommendedas promoting agents of hot peppers. 
Keywords
Citation