Prevalensi Fasciolosis pada Sapi Bali di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017

No Thumbnail Available
Date
2018
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Perkembangan peternakan sapi di Nusa Tenggara Timur yang cenderung dikelola secara tradisional dengan metode penggembalaan menjadi salah satu indikator penyebaran parasit cacing. Fasciolosis adalah penyakit parasiter yang disebabkan oleh cacing Fasciola sp. Penyakit cacingan merugikan secara ekonomi karena dapat menyebabkan penurunan berat badan,penurunan kulitas daging,kulit, jeroan dan menyebabkan penurunan produktifitas serta dapat menular kepada manusia (zoonosis), namun pada beberapa kasus dapat pula menyebabkan kematian pada hewan muda. Surveilans ini dilakukan untuk melihat prevalensi dan tingkat infestasi telur cacing Fasciola sp pada sapi bali di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Surveilans dilakukan dengan metode pengujian sedimentasi pada feses sapi yang diambil dari 22 Kota/Kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan memperhatikan daerah pemeliharaan (kering dan basah) dianalisa menggunakan chisquare dan Odds Ratio (OR). Total sampel yang diambil sebanyak 948 sampel feses sapi dengan prevalensi telur cacing Fasciola sp sebanyak 1,69 % dan hasil perhitungan chi-square sebesar 16,68 (X2tabel= 3.84; α = 0,05, df = 1) menunjukan bahwa ada hubungan antara kejadian fasciolosis dengan daerah pemeliharaan di wilayah basah. Sedangkan hasil perhitungan OR didapat 11,69; yang berarti kejadian Fasciolosis pada daerah basah 12 kali lebih tinggi daripada di daerah kering.
Description
Keywords
Fasciolosis, Prevalensi, Surveilans, Sapi bali, Nusa Tenggara Timur
Citation