LAHAN RAWA LEBAK: Sistem Pertanian dan Pengembangannya

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Luas lahan rawa lebak cukup luas mencapai sekitar 13,28 juta hektar, namun baru 580 ribu hektar atau sekitar 5% dari potensi tersebut yang telah dimanfaatkan atau ditanami, selebihnya merupakan lahan tidur. Kendala utama adalah pengelolaan air karena pada musim hujan tergenang dan drainase hampir tidak memungkinkan. Petani hanya bisa menyiasati dengan pengatur pola atau waktu tanam untuk menghindari banjir pada musim hujan dan penggunaan pompa untuk mengairi pada musim kemarau. Secara konvensional, petani bertanam padi, ubi, uwi, talas, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, serta aneka hortikultura dengan membuat surjan. Padi merupakan tanaman utama di lahan rawa lebak sesuai dengan karakteristik lebak yang memiliki air berlimpah. Akhir-akhir ini, lahan rawa lebak menjadi perhatian dengan panen raya padi atau syukuran yang dilaksanakan petani baru -baru ini di lahan rawa lebak dengan bersama Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, khususnya di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 tepatnya 2 Oktober di rawa lebak Desa Hambuku Hulu (Polder Alabio), Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Panen dilakukan saat kemarau panjang (El-Nino), saat dimana yang lain sudah selesai panen.
Description
Keywords
LAHAN RAWA LEBAK: Sistem Pertanian dan Pengembangannya
Citation
Collections