INTRODUKSI TEKNOLOGI USAHATANI BAWANG MERAH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
 ABSTRACTIntroduction of shallot farming technologies to increase production in Demak subdistrict Central Java. Shallot farming system at the farmer level has been developed using excessive inorganic fertilizers and chemical pesticides and the production is not optimal in accordance with the potential results, so that it requires an introduction of technology to increase the production of shallots is needed. The study aimed to know the feasibility, the change of shallot farming technology, and the efficiency of technological cost change of shallot farming system. This study was conducted in Mulyorejo Village, Demak Subdistric, Demak District, from May-September 2016.  The activity was carried out by a pilot of shallot farming system with introduction technology consisting of: 1) technology of introduction using complete manure and biological agents (technology I), 2) farmer technology using manure and incomplete biological agent (technology II), and 3) without manure and without biological agents (technology III).  The results showed that shallot farming with the technology I was able to reduce the use of chemical pesticides by 20-25 times and the productivity was higher 426.5-726.5 kg than farmer’s productivity. The cost of shallot farming with technology I was higher, but the additional cost was smaller than the additional profit indicated by MBCR between 3.86-5.22 and the cost efficiency of farming was from 97.04% to 116.85% of farmer’s technology. Introduction technology can be used to increase production in Central Java.Keywords: shallot, technology introduction, increasing of production, farming system ABSTRAK                Pengusahaan bawang merah di tingkat petani masih menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia secara berlebih, selain itu produksinya belum sesuai dengan potensi hasilnya, sehingga perlu introduksi teknologi untuk meningkatkan produksi bawang merah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani, perubahan teknologi usahatani, dan efisiensi perubahan biaya teknologi usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak pada Mei–September 2016. Kegiatan dilaksanakan melalui percontohan usahatani bawang merah dengan teknologi introduksi, terdiri dari 3 perlakuan: 1) teknologi introduksi pada usahatani bawang merah menggunakan pupuk kandang dan agensia hayati secara lengkap (teknologi I), 2) teknologi petani menggunakan pupuk kandang dan agensia hayati tidak lengkap (teknologi II), dan 3) tidak menggunakan pupuk kandang dan tidak menggunakan agensia hayati (teknologi III). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah dengan teknologi I mampu menekan penggunaan pestisida kimia hingga 20-25 kali dan produktivitasnya lebih tinggi 426,5-726,5 kg dari produktivitas petani. Biaya usahatani bawang merah dengan teknologi I lebih tinggi, namun tambahan biaya tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan tambahan keuntungan, diindikasikan dengan MBCR antara 3,86-5,22 dan efisiensi perubahan biaya usahatani berkisar antara 97,04-116,85% terhadap teknologi petani. Usahatani bawang merah dengan teknologi introduksi dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi di Jawa Tengah.Kata kunci: bawang merah, introduksi teknologi, peningkatan produksi, sistem usahatani
Keywords
teknologi ramah lingkungan, semi organik, kimia, bawang merah
Citation