FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH VARIETAS KINTAMANI DI BALI

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
The Factors that Influence the production and technical Efficiency of Shallot Cultivation in Bali. Shallot has high economic value, but require considerable input and intensive management. The ability of farmers to combine all inputs used in the production process greatly determines the efficiency of farming. This study aims to analyze: (1) the factors that affect shallot yield, (2) the factors causing technical inefficiency of shallot farming, and (3) the level of technical efficiency achieved by shallot farmers. The research was conducted in 2016 in Songan B Village, Kintamani Sub-district, Bangli District, as one of the production centers of shallot in Bali. Primary data were collected through interviews of 80 shallot farmers selected as respondents by random sampling. Data was analyzed by stochastic frontier production function with the maximum likelihood estimator method (MLE). The analysis results showed: (1) land area has the highest positive effect on shallot yield. The second highest positive influence is by labor, followed by P2O5 & K2O fertilizer, chicken manure, Nitrogen, and Sulfate; (2) education and frequency of watering significantly improved the efficiency of shallot farming, (3) farmers established shallot farming efficiently with an efficiency level of 84.40 percent. Keywords: technical efficiency; technical inefficiency; shallot. ABSTRAKBawang merah memiliki nilai ekonomi tinggi, namun membutuhkan input yang cukup banyak dan pengelolaan yang intensif. Kemampuan petani mengkombinasikan seluruh input yang digunakan dalam proses produksi sangat menentukan efisiensi usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah, (2) faktor-faktor penyebab inefisiensi teknis bawang merah, dan (3) tingkat efisiensi teknis yang dicapai oleh petani bawang merah. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sebagai salah satu sentra produksi bawang merah di Bali. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap 80 orang petani bawang merah sebagai responden yang dipilih secara acak. Data dianalisis menggunakan fungsi produksi frontier stokastik dengan metode penduga maksimum likelihood.  Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) luas lahan memiliki pengaruh positif paling tinggi terhadap produksi bawang merah. Pengaruh positif tertinggi kedua terdapat pada tenaga kerja, diikuti oleh pupuk P2O5 & K2O, pupuk kandang ayam, Nitrogen, dan Sulfat; (2) pendidikan dan frekuensi penyiraman meningkatkan efisiensi usahatani bawang merah; dan (3) petani telah melakukan usahatani bawang merah secara efisien dengan tingkat efisiensi 84,40 persen. Kata kunci:   efisiensi teknis, inefisiensi teknis, bawang merah                                           
Keywords
technical efficiency; technical inefficiency; shallot,efisiensi teknis, inefisiensi teknis, bawang merah
Citation