PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG (Zeuzera coffeae Neitner) PADA TANAMAN KELENGKENG (Dimocarpus longan (Lour) Steud.)

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
Control of Stem Borer (Zeuzera coffeae Neitner) on Longan Plants (Dimocarpus longan (Lour) Steud.). Stem borer (Zezcera coffeae Neitner) is one of major pests having an economic importance on longan (Dimocarpus longan (Lour) Steud.) in Temanggung Regency of Central Java Province. The larvae bore into the cambium then girdle the stem or branch of longan causing death to the plants starting from the girdled parts. The assessment was designed using Factorial Design with two replicates. The first factor was the severity levels of the attacked plants attacked by the pest, i.e.: a. light, b. medium, c. severe. The second factor was the controlling techniques, i.e.: a. applied with carbofuran G, b. applied with fipronil EC, c. applied with the combination of carbofuran G and fipronil EC, d. without insecticide application as the control. Each severity level consists of 5 plants. The objective of this assessment was to obtain the controlling technique for stem borers on longan. The assessment results show that carbofuran G was more effective in controlling the pest than fipronil EC. Plants attacked with light and medium severity levels which were treated with carbofuran G or carbofuran G + fipronil EC could completely recover and yielded normally. By the controlling method, the plants attacked severely could be 67% and 73% recovered. Key words: Stem borer, longan, carbofuran, fipronil Penggerek batang (Zeu:era coffeae Neitner) adalah salah satu hama utama yang mempunyai arti ekonomi penting pada tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan (Lour) Steud.) di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Larva penggerek batang membuat lubang hingga mencapai kambium kemudian menggerek kayu batang atau dahan melingkar hingga dapat menyebabkan mati ujung tanaman mulai dari bagian yang digerek. Pengkajian ini disusun menggunakan rancangan Faktorial, dengan dua ulangan. Faktor pertama adalah tingkat keparahan tanaman yang diserang penggerek batang, yaitu: a. ringan, b. sedang, c. berat. Faktor kedua adalah teknik pengendalian, yaitu: a. diaplikasi dengan karbofuran G, b. diaplikasi dengan fipronil EC, c. diaplikasi dengan kombinasi karbofuran G dan Fipronil EC, d. tanpa aplikasi insektisida sebagai kontrol. Setiap tingkat keparahan terdiri atas 5 pohon. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mendapatkan teknik pengendalian penggerek batang pada tanaman kelengkeng. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa insektisida karbofuran G lebih efektif untuk pengendalian hama tersebut daripada fipronil EC. Tanaman yang terserang dengan tingkat keparahan ringan dan sedang yang diaplikasi karbofuran G atau karbofuran G + fipronil EC dapat pulih kembali dan berproduksi normal. Melalui cara pengendalian tersebut, tanaman yang terserang dengan tingkat keparahan berat dapat pulih kembali masing-masing sebanyak 67% dan 73%. Kata kunci: Penggerek batang, kelengkeng, karbofuran, fipronil
Keywords
Citation