Studi Bedengan Kompos Permanen pada Budidaya Mentimun di Lahan Kering

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Ketersediaan hara dan air yang terbatas merupakan kendala dalam budidaya mentimun di lahan kering. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan penggunaan bedengan kompos permanen. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dari bulan Oktober 2002 - April 2003 dengan tujuan mempelajari pengaruh penggunaan bedengan kompos permanen terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil mentimun di lahan kering. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak kelompok dengan 6 ulangan dan 4 perlakuan bedengan kompos permanen dengan formula limbah organik yang berbeda. Mentimun ditanam 1 bulan setelah pembentukan bedengan kompos permanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bedengan kompos permanen tanpa NPK tidak cocok untuk penanaman mentimun. Penggunaan bedengan tanah dengan diberi pupuk kandang + pupuk NPK (cara konvensional) masih merupakan cara terbaik untuk budidaya mentimun di lahan kering. Cara tersebut menghasilkan bobot buah tertinggi, yaitu sebesar 15,485 t/ha (efisiensi lahan 80%). Penggunaan bedengan kompos permanen dapat diterapkan oleh petani terutama pada daerah di mana ketersediaan air dan pupuk kandang terbatas.ABSTRACT. Sumarni, N. and Y. Hilman. 2008. Permanent Composting Bed for Cucumber Cultivations on Dryland.The problem of cucumber cultivation in dryland is the lack of water and nutrient availability. One of the efforts to overcome this problem was the utilization of permanent composting bed. The aim of the experiment was to study the effect of the use of permanent composting bed on the growth and yield of cucumber in dryland. A randomized block design with 6 replications and 4 treatments of permanent composting beds with different organic waste was used. Cucumber plants were planted at 1 month after composting process took place. Results of the experiment indicated that the use of permanent composting bed without NPK was unsuitable for growing cucumber. The conventional cultivation using regular soil bed with stable manure and NPK fertilizer was still the best method, with highest yield of cucumber (15.485 t/ha with land efficiency of 80%). Vegetable cultivation on permanent composting bed was applicable in the areas with inadequate stable manure and water supply.
Keywords
Mentimun; Kompos; Budidaya; Lahan kering.
Citation