Komposisi dan Konsentrasi Senyawa dalam Minyak Atsiri Jeruk Manis dan Jeruk Besar terhadap Perkembangan Tungau Panonychus citri McGregor

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Tungau Panonychus citri (Acarina: Tetranychidae)  adalah salah satu hama penting yang menyerang tanaman jeruk di Indonesia. Salah satu kunci sukses untuk mengendalikan populasi P. citri adalah memahami interaksi hama ini dengan inangnya. Namun demikian, informasi dalam bidang ini masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh minyak atsiri dari kulit buah jeruk manis dan jeruk besar terhadap perkembangan dan kemampuan reproduksi  tungau P. citri serta mengidentifikasi faktor penyebabnya.  Penelitian dilakukan di Laboratorium  Loka Penelitian Jeruk, Tlekung-Batu, Malang dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mulai bulan Februari sampai Juli 2003. Perlakuannya adalah beberapa konsentrasi minyak atsiri, yaitu 10, 20, 40, 80 ppm, serta parafin dan kontrol.  Tiap perlakuan diulang 15 kali menggunakan  rancangan acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri jeruk manis Pacitan dan jeruk besar Nambangan mampu menghambat perkembangan  dan menurunkan kemampuan reproduksi tungau P. citri pada kondisi laboratorium. Perkembangan yang terhambat  terlihat pada umur pradewasa yang menjadi lebih lama  dan umur dewasa lebih pendek dibanding perlakuan parafin dan kontrol.  Penurunan kemampuan reproduksi terlihat pada lebih sedikitnya telur yang diletakkan dan menetas dibanding perlakuan parafin dan kontrol.  Pengaruh negatif ini disebabkan oleh adanya senyawa limonen yang merupakan senyawa dominan dalam minyak atsiri jeruk.  Minyak atsiri jeruk besar Nambangan  mempunyai pengaruh negatif yang lebih kuat terhadap perkembangan dan kemampuan reproduksi P. citri dibanding minyak atsiri dari jeruk manis Pacitan.  Perbedaan pengaruh tersebut karena perbedaan kandungan senyawa linalool, di mana pada minyak atsiri jeruk besar kandungannya lebih sedikit dibanding pada minyak atsiri jeruk manis.  Linalool berperan mengurangi pengaruh negatif yang disebabkan oleh senyawa limonen. Hasil ini mengungkapkan ada peluang lain dalam mengendalikan tungau P. citri, yaitu memanfaatkan senyawa atsiri yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri dengan komposisi tertentu.  Panonychus citri is one of the most economically  important citrus pests in Indonesia. One of the key success for controlling the population of the pest is understanding the relationship between this mite and its host.  However, information in this area is not well understood. The objectives of this research were to evaluate the influences of essential oil  extracted from sweet orange and pummelo fruit peels on the development and reproductive capacity of P. citri and to understand the mechanism responsible for the different effects that will be useful to develop management program.  The research was conducted in the laboratory from February to July 2003 in Tlekung-Batu, Malang and Gadjah Mada University Yogyakarta. The treatments were 10, 20, 40, 80 ppm of essential oil, parafin and control. Each treatment was replicated 15 times and arranged  in a completely randomized design. The results showed that the essential oil  extracted from Pacitan sweet orange and Nambangan pummello fruit peels could inhibit the development and reduced  the reproductive capacity of P. citri. The essential oils prolonged the life cycle and reduced the fecundity of P. citri.  These negative effects were caused by limonene, a dominant compound in the citrus essential oil.  The negative effects of essential oil extracted from Nambangan pummelo were found to be more pronounced than that from Pacitan sweet orange. Concentration of linalool was found to be responsible for the differences, and it worked oppositely with limonene by reducing the negative effects of limonene on P. citri. Essential oil of Pacitan sweet orange contained more linalool than pummelo. This result gives an alternative technology to control P. citri by using volatile compounds produced by the plant itself with certain composition.
Keywords
Citrus sinensis; Citrus grandis; Essential oil; Panonychus citri; Development; Reproductive capacity.
Citation