Penggunaan Rumah Kasa untuk Mengatasi Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Cabai Merah di Dataran Rendah

No Thumbnail Available
Date
2012-03-30
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Salah satu dampak perubahan iklim terhadap budidaya cabai merah di dataran rendah ialah peningkatan intensitas serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Penelitian penggunaan rumah kasa untuk mengatasi serangan OPT pada budidaya cabai merah dilakukan di Kecamatan Kersana, Kabupaten  Brebes, Jawa Tengah pada bulan April sampai dengan Oktober 2010. Penelitian ini bertujuan  mengetahui pengaruh rumah kasa terhadap serangan OPT dan produksi cabai merah. Dua macam perlakuan yang diuji ialah (a) budidaya tanaman cabai merah di dalam rumah kasa dan penggunaan pestisida berdasarkan ambang pengendalian OPT dan (b) budidaya tanaman cabai merah di lahan terbuka dan penggunaan pestisida dengan sistem kalender 3 hari sekali. Penelitian dilakukan menggunakan metode petak berpasangan dan tiap perlakuan diulang tiga kali. Petak perlakuan berukuran 137,5 m2, varietas cabai yang ditanam ialah Tit Segitiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rumah kasa dapat mengurangi serangan OPT sebesar 12–28,52%, sehingga  biaya pestisida dapat dikurangi lebih dari 95% dengan produksi lebih tinggi sebesar 927,53% dibandingkan dengan budidaya tanaman cabai merah di lahan terbuka tanpa rumah kasa. Dengan demikian, penggunaan rumah kasa dapat direkomendasikan sebagai teknologi budidaya cabai merah di dataran rendah.ABSTRACTOne of impacts of climate change is increasing of pests and diseases infestation. Study of use of netting house for suppresing pests and diseases on hot peppers in the lowland area was carried out at Kersana Subdistrict, Brebes District, Central Java from April to October 2010. This study aimed to determine the effect of netting house on pests and diseases infestation and the yield on hot peppers cultivation. The treatments tested were : (a) hot pepper cultivation in the netting house and the use of pesticides based on the control threshold and (b) hot peppers  cultivation in open field and pesticide use every 3 days. The study was conducted with paired comparison and each treatment was repeated three times. The size of every plot was 137.5 m2. Hot pepper variety planted was Tit Segitiga. The results showed that the use of netting house could decrease pests and diseases infestation (12–28,52%), so that pesticide cost could be reduced more than 95% with the yield higher than 927.53% compared with those of hot peppers cultivation in open field. There for the use of netting house can be recommended for hot peppers cultivation in lowland area.
Keywords
Citation