Adaptasi Agronomis dan Kelayakan Finansial Usahatani Krisan di Daerah Yogyakarta

No Thumbnail Available
Date
2009-06-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Krisan merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat populer dikalangan masyarakat Yogyakarta. Akan tetapi kebutuhan bunga potong ini, di Yogyakarta, justru didatangkan dariluar daerah, seperti Bandungan (Jawa Tengah) dan Batu, Malang (Jawa Timur). Pengkajian yang dilakukan BPTPYogyakarta sejak Juli 2005 sampai Februari 2007 di Dusun Wonokerso, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem,Kabupaten Sleman, ditujukan untuk membuktikan bahwa tanaman krisan dapat beradaptasi dan dibudidayakan denganbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai varietas bunga krisan dapat tumbuh subur dan terbukti budidaya tanamanhias ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Analisis ekonomi usahatani budidaya bunga krisan menunjukkanB/C rasio = 1,05 dan R/C rasio = 2,05 pada tahun 2005. Dengan meningkatnya pengalaman petani maka B/C rasio danR/C rasio berturut-turut menjadi 1,47 dan 2,47 pada tahun 2006, dan kemudian lebih meningkat lagi pada awal tahun2007 dengan B/C rasio= 2,12 dan R/C rasio= 3,12. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budidaya tanamanbunga potong krisan sangat menguntungkan dan layak untuk dikembangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta.ABSTRACT. Masyhudi, M.F. and Suhardi. 2009. Agronomical Adaptation and Financial Feasibility ofChrysanthemum in Yogyakarta Region. Chrysanthemum is one of the ornamental plants, potential to be developedin the area of Yogyakarta. It is very popular and has high economical value. However, the supply of this commodityin Yogyakarta was still fulfilled by other provinces such as Central Java (Bandungan) and East Java (Batu, Malang).The Assessment Institute for Agricultural Technology Yogyakarta (AIAT Yogyakarta) conducted some experiments onchrysanthemum from July 2005 to February 2007 in Hargobinangun Village, Pakem Subdistrict, Sleman District. Theobjectives of the study were to examine the agronomically adaptation and financial feasibility of chrysanthemum toprove that chrysanthemum can be cultivated and profitable in Yogyakarta. The results indicated that chrysanthemumadapted very well in Hargobinangun, Yogyakarta region. Several varieties of chrysanthemum growth well and gavebenefits to the local farmers. Financial analysis of chrysanthemum cultivation indicated that B/C ratio= 1.05 and R/Cratio = 2.05 can be reached in the first year (2005), with the increased experiences of the farmers in chrysanthemumfarming system, B/C ratio and R/C ratio were also increased to 1.47 and 2.47 in the year of 2006, and B/C ratio= 2.12and R/C ratio= 3.12 in 2007. It can be concluded that chrysanthemum was agronomically well adapted and financiallyviable, hence it was quite potential and prospective to be developed in Yogyakarta region.
Keywords
Citation