Tanaman Penghalang dan Ekstrak Daun Pagoda untuk Mengendalikan Bean Common Mosaic Virus pada Kacang Panjang di Lapangan

Abstract
Description
Bean common mosaic virus (BCMV) merupakan salah satu virus penting penyebab penyakit mosaik pada kacang panjang. Di lapangan, virus ini ditularkan dan disebarkan oleh kutudaun secara nonpersisten dan terbawa benih sehingga pengendalian BCMV yang tepat perlu diupayakan. Penelitian bertujuan menguji keefektifan tanaman penghalang dan ekstrak daun pagoda yang diaplikasi secara tunggal atau kombinasi terhadap penekanan infeksi BCMV di lapangan. Jagung sebagai tanaman penghalang ditanam 4 minggu sebelum kacang panjang. Penyemprotan ekstrak daun pagoda pada daun dilakukan 1 hari sebelum penularan BCMV. Penularan BCMV oleh Aphis craccivora bersayap yang mengandung virus serta dilepaskan pada empat titik di lapangan. Peubah yang diamati adalah periode inkubasi, kejadian dan keparahan penyakit, serta titer BCMV. Gejala yang teramati bervariasi dari mosaik ringan sampai mosaik berat, mosaik kuning, kuning, tulang daun menjaring, serta malformasi daun dan buah. Periode inkubasi dari tanaman perlakuan relatif 1–2 hari lebih lama dibanding kontrol tanpa perlakuan. Kejadian, keparahan penyakit, dan titer BCMV dari tanaman perlakuan nyata lebih rendah dibandingkan kontrol. Di antara semua perlakuan yang diuji, aplikasi tanaman penghalang dikombinasikan dengan ekstrak daun pagoda merupakan perlakuan yang paling baik dalam menekan BCMV sebesar 68,43% di lapangan.
Keywords
Clerodendrum japonicum; Kacang panjang; Pengendalian; Tanaman penghalang; Virus mosaik
Citation