ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI LAHAN SULFAT MASAM
Date
2014Author
1. Dedi Nursyamsi 2. Suaidi Raihan 3. Muhammad Noor 4. Khairil Anwar 5. Muhammad Alwi 6. Eni Maftuah 7. Izhar Khairullah 8. Isdijanto Ar-Riza 9. R. Smith Simatupang 10. Noorginayuwati 11. Yanti Rina
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan lahan (land development) disyaratkan untuk mewadahi tiga keadaan masyarakat, yaitu (I) masyarakat hegemon i, (2) masyarakat epistemologis, dan (3) masyarakat ekologis. Masyarakat hegemoni, epistemologis, dan ekologis mempunyai perbedaan dasar pendekatan dalam pengembangan. Kalau masyarakat hegemoni mendasarkan pengembangan atas keinginan atau kekuasaan, masyarakat epistemologis mendasarkan pada pengetahuan sebagai pedoman dalam mentransformasi, dan masyarakat ekologis mendasarkan pada asas kesesuaian dengan lingkungan. Pendekatan yang hanya didasarkan kekuasaan (hegemoni) dan pengetahuan (epistemologi), tanpa kesesuaian lingkungan (ekologis) lebih bersifat konstruktif, tetapi tidak adaptif. Namun, apabila pengembangan hanya didasarkan kekuasaan dan lingkungan, tanpa pengetahuan, menjadi bersifatadaptif, tetapi tidak konstruktif. Demikian juga kalau hanya berdasarkan kekuasaan dan pengetahuan akan bersifat destruktif, tetapi tidak adaptif.
Collections
- Lahan Rawa [302]