INOVASI TEKNOLOGI PAKAN KONSENTRAT SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG PERBIBITAN DAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak pada umumnya dihadapkan pada
problema keterbatasan pakan yang berlangsung sepanjang tahun. Oleh karena itu, mencukupi
pakan untuk kebutuhan ternak sepanjang tahun merupakan usaha yang perlu ditangani dengan
baik agar dapat memperbaiki produktivitas. Inovasi teknologi pakan konsentrat telah diterapkan
di tingkat petani pada sapi jantan penggemukan, sapi induk menyusui dan pedet pra sapih di
Pulau Timor. Konsentrat terbuat dari bahan baku hasil panen tanaman pangan yang melimpah
dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil implementasi pemberian konsentrat di tingkat
petani di lapang, memberikan hasil signifikan terutama pada induk menyusui, terlihat dari
pertumbuhan pedet yang induknya diberi konsentrat memiliki percepatan pertumbuhan tinggi
dan induk sapi cepat birahi serta bunting kembali. Konsentrat yang dikonsumsi oleh induk sapi
menyusui memberikan indikasi bahwa induk sapi akan cepat birahi kembali pada 70 hari pasca
beranak dan bunting kembali setelah 90 hari beranak. Implementasi inovasi teknologi secara
masif yang disertai pendampingan teknologi kontinyu diperlukan dalam upaya
peningkatan percepatan produktivitas ternak sapi, sehingga dapat dihasilkan sapi bibit
dan bakalan yang memiliki penampilan produksi baik, diikuti dengan penyediaan pakan
yang beragam dan berkualitas, dan tersedia secara kontinyu serta berkelanjutan.
Description
Salah satu sasaran strategis Kementerian Pertanian 2015-2019 yang tertuang
dalam Rencana Strategi Kementan 2015-1019 antara lain adalah swasembada padi,
jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula (Kementan, 2015).
Peningkatan produksi daging dan produksi pangan asal ternak dilakukan antara lain
melalui pendekatan kawasan untuk pengembangan komoditas. Kawasan komoditas
peternakan dan kesehatan hewan adalah kawasan yang secara khusus diperuntukan bagi
kegiatan komoditas peternakan dan kesehatan hewan dalam menjalankan fungsi
(perbibitan, budidaya, pakan, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat veteriner dan
pasca panen) (Ditjen PKH, 2015).
Populasi sapi di NTT berjumlah 814.450 ekor (BPS NTT, 2013), dengan
prosentase populasi terbanyak di Timor Barat yaitu sebesar 73,95% (Statistik Pertanian
NTT, 2012). Hal ini menunjukkan perkembangan yang baik meskipun belum optimal
karena faktor ketersediaan pakan yang sangat berfluktuasi dan kejadian kematian pedet
yang cukup tinggi >30%.
Keywords
inovasi, teknologi, pakan, konsentrat