INVENTARISASI POTENSI LIMBAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN USAHA SAYURAN ORGANIK BERBASISKAN SUMBERDAYA LOKAL DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Kabupaten Rejang Lebong (Curup) dikenal sebagai penghasil komoditas tanaman holtikultura (sayur mayur) terbesar di Propinsi Bengkulu. Usaha pertanian yang utama adalah usaha tani padi sawah, palawija dan tanaman holtikultura (sayur mayur). Limbah pertanian dan peternakan sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, dan malahan sudah mulai menimbulkan dampak negatif. Pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik akan memberikan nilai tambah terhadap kelangsungan usaha tani dan sekaligus mengatasi masalah dampak lingkungan. Tujuan penelitian untuk menginventarisasi potensi limbah pertanian dan peternakan yang ada di Kecamatan Selupu Rejang sebagai bahan baku pupuk organik. Inventarisasi potensi limbah dilakukan dengan cara mendata semua jenis limbah pertanian dan peternakan. Sementara potensi limbah didapat dengan metode cuplikan di lahan pertanian dan kandang ternak. Limbah pertanian dibatasi pada usaha tani tanaman pangan (padi sawah), tanaman palawija, tanaman sayuran dan perkebunan kopi. Limbah peternakan dibatasi pada usaha ternak yang dikandangkan seperti, sapi potong, sapi perah, kambing/domba, dan ayam pedaging. Data inventarisasi potensi limbah dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan jenis dan potensi limbah pertanian padi dan tanaman palawija yakni jerami padi 3.973,263 t tahun-1, sekam padi 559,887 t tahun-1 dan dedak padi 221,487 t tahun-1, jerami jagung 1.568,400 t tahun-1, jerami kacang tanah 503,840 t tahun-1, jerami ubi jalar 77,160 t tahun-1 dan jerami ubi kayu 206,668 t tahun-1, serta limbah perkebunan dedak kulit kopi 1.296,570 t tahun-1. Sementara jenis dan potensi limbah peternakan adalah feses sapi perah 1,364,918 t tahun-1, feses sapi potong 4.052,814 t tahun-1, feses kambing 3.074,760 t tahun-1 dan feses ayam ras pedaging 118,581 t tahun-1.
Description
Kecamatan Selupu Rejang merupakan salah satu sentral penghasil sayur mayur yang uatama di Kabupaten Rejang Lebong. Sebagaimana usaha tani pada umumnya, para petani tanaman sayuran di Kecamatan Selupu Rejang masih mengusahakan usaha taninya dengan cara-cara yang konvensional. Para petani masih menggantungkan usahanya pada pupuk buatan (kimia sintetik) dan pestisida dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Limbah pertanian seperti jerami padi, sekam, jerami jagung, limbah sayuran, gulma yang ada dilahan, sampai saat ini belum dimanfaatkan sebagai bahan kompos, akan tetapi dibuang ke luar lahan atau di bakar. Hal ini dilakukan petani karena mereka menganggap limbah pertanian adalah sampah yang jika dibiarkan berada di lahan akan menjadi sarang hama seperti tikus. Begitu juga dengan limbah ternak, baru limbah padat (kotoran) yang sudah terdekomposisi secara alami (matang) yang dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk organik untuk usahatani tanaman sayuran mereka. Walaupun sudah termanfaatkan, akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhannya akan pupuk organik karena secara alami kotoran ternak segar akan butuh waktu yang relatif lama menjadi pupuk matang yang siap diaplikasikan terhadap tanaman.
Keywords
Limbah Pertanian , Peternakan, dan Pupuk Organik
Citation