PERSEPSI PETANI TERHADAP PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA UBIKAYU DI GUNUNG KIDUL

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Pengkajian Persepsi petani terhadap pendampingan teknologi budidaya ubikayu dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Oktober 2015 di Dusun Namberan Desa Karangasem Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengkajian ini untuk mengetahui persepsi petani terhadap pendampingan teknologi budidaya ubikayu. Metode. yang digunakan adalah survei terhadap 15 petani yang tergabung dalam kelompok tani-Ngudi Makmur Desa Karangasem. Petani dipilih secara acak, dan lokasi ditentukan dengan sengaja yakni dilokasi pendampingan ubi kayu yaitu di Desa Karangasem Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul yang merupakan lokasi pendampingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta. .Penentuan tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani dilakukan survei sebelum dan sesudah kegiatan. survei ini menggunakan instrument (kuesioner terstuktur) dan menggunakan skala Likert. Teknologi pendampingan menggunakan Varietas ubikayu UJ-5. Hasil pendampingan teknologi budidaya ubi kayu didapatkan bahwa. rata-rata produktivitas ubi kayu 23,46 t/ha. Dengan adanya pendampingan teknologi budidaya ubi kayu terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani.terhadap teknologi budidaya ubikayu. Peningkatan pengetahuan petani meningkat dari 26,66% menjadi 86,67%. Keterampilan petani sebelum kegiatan pendampingan tidak ada yang terampil dan sesudah kegiatan pendampingan petani yang terampil menjadi 60%.. Peningkatan sikap petani yang setuju menanam ubi kayu sesuai dengan introduksi teknologi budidaya ubi kayu meningkat dari 33,34% menjadi 73,34%. Dengan demikian persepsi petani terhadap pendampingan teknologi budidaya ubi kayu cukup baik.
Description
Komoditas ubi kayu sebagai bahan pangan berperan memenuhi kebutuhan karbohidrat atau sebagai substitusi beras. Blumenschein, M.R.P. dan Blumenschein, A (1989) dalam Purwaningsih,H.,dkk (2006) menyebutkan, tanaman ubi kayu menghasilkan umbi basah yang memiliki kandungan 60% air, 25 – 35% pati, protein, mineral, serat dan sedikit unsur kalium serta fosfat. Ubi keringnya terdiri dari 11% air, 88,1% bahan kering, 3,6% protein, 1,7% mineral 1,6% serat, 0,2% kalium dan 0,1% fosfat. Sentra penghasil ubi kayu di Indonesia tersebar di 32 propinsi. Namun sebagian besar produksi masih dihasilkan di pulau Jawa (41,96%), Propinsi Lampung (39,60%) dan propinsi lain di Indonesia (18,44%) (BPS, 2014). Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014 produksi ubi kayu Indonesia mencapai 24.558.778 ton dengan luas panen 1.075.784 hektar dan produktivitas 228.29 kuintal/hektar. Dengan jumlah tersebut, Indonesia merupakan negara urutan ketiga sebagai penghasil dan pengekspor ubi kayu terbesar di dunia (Dirjentan, 2014).
Keywords
Persepsi petani, pendampingan, teknologi budidaya, ubi kayu
Citation