PENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BENIH JAGUNG HIBRIDA DENGAN APLIKASI MIKROBA DAN PUPUK FOSFAT

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah dengan menggunakan benih jagung yang bermutu. Untuk menghasilkan benih jagung yang bermutu diperlukan teknologi produksi benih yang mampu meningkatkan vigor dan viabilitas benih, serta efisien seperti penggunaan mikroba yang dapat berfungsi sebagai biostimulan, biofertilizer, dan bioprotektan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi mikroba dan pupuk fosfat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas benih jagung hibrida. Percobaan dilaksanakan di Desa Lembar, kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari bulan July hingga Nopember 2012. Percobaan disusun mengikuti rancangan perlakuan petak terpisah. Petak utama adalah dosis pupuk P (kontrol, 50 kg, 100 kg, 150 kg, dan 200 kg SP-36 ha- 1), dan anak petak adalah perlakuan mikroba(kontrol, bakteri B42, bakteri ATS4 dan bakteri AJ14). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara aplikasi bakteri dengan pupuk fosfat. Perlakuan pupuk P 100 kg SP-36 ha-1 dapat meningkatkan produktivitas benih jagung dibanding kontrol. Isolat bakteri AJ14 dan ATS4 mampu meningkatkan tinggi tanaman umur 6 minggu setelah tanam (MST) dan fase generatif, serta dapat meningkatkan bobot biomas (77,00 g/tan dan 76,84 g/tan), produktivitas (3,29 t ha-1dan 3,17 t ha-1) dan rendemen benih (67,45% dan 65,99%).
Description
Jagung merupakan komoditas unggulan nasional, dan menjadi salah satu komoditas prioritas yang diprogramkan oleh Kementrian Pertanian. Produksi jagung pada tahun 2010 dan 2011 ditargetkan mencapai 19.8 dan 22 juta ton (Dirjen Tanaman Pangan 2010), namun hanya mencapai 18.3 dan 17.6 juta ton (BPS Indonesia 2012). Untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri, pada tahun 2011 pemerintah telah melakukan impor mencapai 3.2 juta ton. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah dengan mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu, seperti varietas hibrida. Di Indonesia, penggunaan benih hibrida pada tahun 2010 sebesar 54% dari luas tanam jagung, dan diproyeksikan menjadi 75% pada tahun 2014 (Dirjen Tanaman Pangan 2010). Untuk menunjang penggunaan varietas jagung hibrida, diperlukan penyediaan benih yang berkualitas prima.
Keywords
Aktinomiset, Bacillus, efisiensi fosfat
Citation