TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN SULFAT MASAM POTENSIAL

Loading...
Thumbnail Image
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Seiring dengan pertumbuhanjumlah penduduk pada akhir tahun 2004 yang telah mencapai 210 juta orang dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, maka semakin meningkat pula permintaan terhadap sayuran yang mengandung berbagai macam vitamin dan mineral. Pulau Jawa sebagai wilayah yang memiliki produktivitas tinggi untuk budidaya sayuran, telah mengalami tekanan lingkungan berupa penyusutan lahan akibat penggunaan untuk keperluan non pertanian. Oleh karena itu perlu dicari alternatif sumber pertumbuhan lahan barudi luar pulau Jawa. Lahan rawa yang banyak terdapat di luar pulau Jawa, khususnya lahan pasang rawa surut memiliki peranan semakin penting dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional serta pengembangan sistem dan usaha agribisnis, mengingat potensi arealnya luas dan teknologi pengelolaannya sudah tersedia (Alihamsyah et al., 2003). Luas lahan rawa pasang surut di Indonesia diperkirakan mencapai 20,11juta hektar dan sekitar 6,71juta hektar memiliki tipologi lahan sulfat masam yang cukup berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan termasuk budidaya sayuran (Widjaja-Adhi et al., 1992; Alihamsyah et al., 2003).
Description
Keywords
TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN MASAM POTENSIAL
Citation
Collections