UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADI DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU. (Study Kasus di Kabupaten Maluku Tengah)

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Varietas unggul merupakan salah satu teknologi penting yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian dan lembaga penelitian lainnya dalam mendukung pembangunan pertanian. potensi hasil varietas unggul baru untuk padi sawah dapat mencapai 10 t/ha dengan penerapan teknologi inovatif seperti Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kajian Uji adaptasi Varietas Unggul Baru dengan pendekatan PTT bertujuan untuk mendapatkan 1-2 varietas unggul baru produksi tinggi (>7tha-1) yang adaptif pada lingkungan spesifik. Kajian dilaksanakan pada lokasi display di desa Kobisonta, Kec. Seram Utara Kabupaten Maluku dari Januari-Desember 2012.Pengolahan tanah sempurna dengan penanaman sistem legowo2:1 (20 cm x 10 cm) x 40 cm.Bibit 1 - 3 bibit per lubang dengan umur bibit muda (< 21 hari). Pupuk organik diberikan setara 5 t/ha. Pemupukan 250 kg Urea; 100 kg SP-36; 100 kg KCl.Urea diberikan tiga kali dan pemupukan Fosfat (P), Kalium (K) & Belerang (S)  SP-36 diberikan satu kali pada pemupukan awal bersama Urea; sedangkan KCl 2 kali yaitu ½ x dosis pada pemupukan awal, dan ½ x dosis sisanya pada pemupukan ke-3. Pengendalian hama & penyakit dilakukan secara terpadu. Panen & Pascapanen dilakukan pada saat tanaman masak fisiologis. Analisis data secara deskriptif sederhana dengan mengukur rata-rata komponen pertumbuhan dan komponen hasil serta hasil dari Varietas Unggul Baru (VUB) yang diuji. Hasil kajian menunjukkan bahwa Inpari 14 dan Inpari 16 merupakan VUB padi sawah yang adaptif dan memberikan hasil berturut-turut 8 t dan 7,5 t/ha atau meningkat 33 % diatas varietas eksisting Ciherang, 5 t/h, sehingga dapat dikembangkan di wilayah kec.Seram Utara, Maluku Tengah.
Description
Pengembangan padi di Provinsi Maluku diarahkan pada agroekologi lahan sawah dan agroekologi lahan kering, namun produktivitas masih tergolong rendah. Berdasarkan data BPS (BPS Promal, 2010) produktivitas padi sawah, padi gogo dan jagung berturut-turut sekitar 3,96 t/ha 2,00 t/ha, dan 2,3 t/ha, padahal potensi hasil varietas unggul baru atau hibrida untuk padi sawah dapat mencapai 10 t/ha, padi gogo 7 t/ha dan jagung 10 t/ha dengan penerapan teknologi inovatif (Balitpa, 2004; Badan Litbang Pertanian, 2007; Balitserial, 2006). Penyebab utama rendahnya produktivitas padi di Maluku adalah tidak tersedianya varietas unggul spesifik lokasi, sehingga petani masih menggunakan varietas lokal bermutu rendah. Di samping itu teknik budidaya yang diterapkan oleh petani setempat selalu mengikuti kebiasaan mereka dari tahun ke tahun tanpa menerapkan teknologi inovatif sehingga produksi yang dicapai tetap rendah. Di sisi lain, adanya peningkatan kebutuhan pangan dan permintaan bahan baku industri di masa depan menuntut perlunya inovasi teknologi.
Keywords
VUB Padi, PTT, Malteng
Citation