Teknologi Budidaya Kedelai Untuk Mengoptimalisasi Sela Tanaman Kelapa Sawit Yang Belum Menghasilkan (TBM)

Abstract
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Kedelai memiliki posisi strategis dan penting sebagai komoditas tanaman pangan di Provinsi Sumatera Utara dan termasuk enam besar penghasil kedelai di Indonesia. Kebijakan strategis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing kedelai nasional adalah pemilihan wilayah pengembangan yang sesuai, peningkatan produktivitas melalui manajemen usahatani, kebijaksanaan tarif import yang memadai untuk mendorong adopsi teknologi dan peningkatan produksi. Di Sumatera Utara membutuhkan 52.560 ton kedelai, sementara yang bisa dihasilkan hanya dapat memenuhi 14.142 ton (26,90%) dari kebutuhan. Produksi tersebut diperoleh dari luas panen yang semakin berkurang dengan produktivitas yang relatif konsisten namun masih rendah yaitu sebesar 1,05 t/ha. Lahan usahatani kedelai umumnya lahan sawah tadah hujan, dan sawah irigasi. Faktor utama penurunan produksi kedelai adalah semakin rendahnya minat petani terhadap usahatani kedelai yang sering tidak menguntungkan, karena lemahnya permodalan, dukungan kelembagaan dan penguasaan teknologi. Salah satu alternatif pengembangan lahan untuk dapat ditanami kedelai di Sumatera Utara cukup besar, yaitu bisa di tanam sebagai tanaman sela di antara tanaman kelapa sawit yang masih berumur 1-3 tahun dan tanaman karet yang belum menghasilkan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan PTPN dan perkebunan Swasta.
Description
Keywords
Teknologi Budidaya, Kedelai, Kelapa Sawit
Citation