Lahan Rawa

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 410
  • Item
    Policy Brief 2019 : Lahan Rawa Mendukung Kedaulatan Pangan
    (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2019) Penyunting: Sukarman; Masganti; Noor, Muhammad; Mulyani, Anny; Las, Irsal
    Dalam perjalanan kariernya para peneliti ahli utama dan para peneliti senior tersebut telah menghasilkan teknologi dan inovasi melalui serangkaian penelitian. Penerbitan Buku Kumpulan Policy Brief ini juga dapat dipandang sebagia bagian dari diseminasi dan dokumentasi hasil-hasil kegiatan penelitian agar diketahui oleh masyarakat, terutama oleh para pengambil kebijakan dengan bahasa yang lebih sederhana agar mudah dipahami.
  • Item
    Fasilitasi Peningkatan Produktivitas Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut
    (Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang, 2023) Taufiq, Abdullah
    Pemenuhan kebutuhan kedelai nasional dari produksi dalam negeri sudah lama diupayakan, baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Lahan rawa pasang surut (LPS) menjadi salah satu target utama pengembangan kedelai karena tersedia cukup luas, dan dicanangkan menjadi lahan pertanian masa depan, penopang program Indonesia lumbung pangan dunia.
  • Item
    Budidaya Ikan di Lahan Rawa Pasang Surut.
    (Bala Penelitian Pertanian Lahan Rawa, 2020) Yusuf, Wahida Annisa; Suhartono, Uuk; Rina, Yanti; Sulaeman, yiyi
    Karakter lahan rawa yang khas dengan volume air berlebih dapat dimanfaatkan untuk perikanan budidaya. Secara alami rawa merupakan habitat aneka varietas ikan dengan lama tumbuh yang beragam dalam perikanan tangkap. Cara ini menyebabkan stok ikan berfluktuasi dengan musim dan harga yang dinamis. Dalam perikanan budidaya, ikan yang dipelihara harus cepat besar dan dapat dipanen cepat selain banyak disukai dan harga yang kompetetif
  • Item
    1001 Masalah Lahan Rawa : Petani Bertanya, Peneliti Menjawab
    (Balai Penelitian Pertanian lahan Rawa, 2021) Saleh, Muhammad; Mawardi; Noor, Muhammad; Susilawati, Ani; Lestari, Yuli; Sulaeman, Yiyi; Hasbianto, Agus; Agustiani, Mala
    Buku 1001 Masalah Lahan Rawa: Petani Bertanya, Peneliti Menjawab ini memuat pertanyaan yang disampaikan petani tentang berbagai aspek dalam pengelolaan pertanian lahan rawa, meliputi komponen: pengelolaan air, penataan lahan, penyiapan lahan, pengendalian gulma, pengunaan varietas, pemupukan, pembibitan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pasca panen
  • Item
    TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN RAWA MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN
    (Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2019) Masganti,; Hendri Sosiawan; Ani Susilawati
    Pulau Jawa merupakan pemasok bahan pangan terbesar di 1 diperkirakan 55% bahan pangan berasal dari pulau terpadat populen penduduknya tersebut. Akhir-akhir ini mulai terjadi ancaman pasokan bahan pangan antara lain karena konversi lahan pertanian produkid, ekstrem dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Luas Pulau Sumatera, Papua, dan Kalimantan, dan sebagian kecil di Pulau Pulau Sumatra, dan Maluku. Akan tetapi, pestat biofisik, fisik dan Jawa, Sul basin pangan terkendala dengan sifat biofisik, fisik dan kima Panah serta aspek sosial ekonomi petani. Ini tercermin dari lambatnya laju pemanfaatan lahan ini. Rata-rata luas lahan rawa yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan pangan hanya 15-20% luas total. Selain rendahnya luas lahan yang dimanfaatkan, produktivitas padi di lahan ini juga rendah, bahkan sebagian ditinggalkan atau ditelantarkan petani. Lahan rawa sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai pemasok padi Indonesia pada masa mendatang mengingat (1) produktivitas masih rendah, (2) lahan potensial masih luas, (3) indeks pertanaman (IP) masih rendah, (4) lahan terdegradasi yang potensial masih luas, (5) pola produksi padi bersifat komplementer dengan pola produksi padi di Pulau Jawa, (6) kompetisi pemanfaatan lahan untuk tujuan non-pertanian relatif rendah, dan (7) tersedianya teknologi produksi padi. Teknologi peningkatan produksi padi di lahan rawa dapat dilakukan melalui (1) pengunaan varietas, (2) pengelolaan air, (3) pemupukan, (4) ameliorasi, (5) sistem tanam, (6) alsintan, dan (7) pengendalian OPT. Indonesia