PERANAN PURUN TIKUS (Eliocharis dulcis) DAN BULU BABI (Eleocharis retroflaxa) SEBAGAI BIOFILTER, GULMA RAWA LEBAK SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN HARA TANAMAN, GULMA RAWA PASANG SURUT DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN SUPLEMEN HARA, KATAM RAWA MUDAHKAN PETANI (Info teknologi pertanian rawa Volume1,Nomor 1, Januari 2012)

M. Alwi, Dakhyar Nazemi, Destika Cahyana

PERANAN PURUN TIKUS (Eliocharis dulcis) DAN BULU BABI (Eleocharis retroflaxa) SEBAGAI BIOFILTER, GULMA RAWA LEBAK SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN HARA TANAMAN, GULMA RAWA PASANG SURUT DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN SUPLEMEN HARA, KATAM RAWA MUDAHKAN PETANI (Info teknologi pertanian rawa Volume1,Nomor 1, Januari 2012)

Files

info teknologi vol. 1 no. 1 Januari 2012.pdf(4.82 MB)

Date

2012-01

Authors

M. Alwi, Dakhyar Nazemi, Destika Cahyana

Publisher

Balittra

Abstract

Reklamasi lahan rawa pasang surut dimulai dengan membangun saluran-saluran drainase berdimensi besar. Sebagai contoh, sistem drainase garpu yang diterapkan di Kalimantan Selatan memiliki panjang saluran primer 1-2 km yang bercabang menjadi dua saluran sekunder sepanjang 8-12 km. Jarak antara dua saluran sekunder mencapai 3-4 km dan pada setiap saluran sekunder dilengkapi dengan saluran tersier yang berjarak 200 m. Biasanya di sepanjang saluran tersier terlihat tumbuh gulma purun tikus dan bulu babi sehingga terkesan saluran tidak terpelihara. Namun, hasil survei kearifan lokal menunjukkan purun tikus dan bulu babi yang tumbuh di saluran tersier berpengaruh terhadap peningkatan hasil padi di lahan sawah. Hasil penelitian Balittra sejak tahun 2003 menunjukkan kedua tumbuhan tersebut mampu menyerap ion Fe dan S. Hasil analisis jaringan menunjukkan keduanya dapat dijadikan sebagai biofilter karena mempunyai daya adaptasi dan kemampuan menyerap ion Fe dan S tinggi, masing-masing: 1.560 ppm Fe; 420 ppm S dan 884 pprn Fe; 340 ppm S. Dalam praktek kearifan lokal petani padi di lahan rawa pasang surut dengan sistem tanam sekali setahun, gulma purun tikus dan bulu babi ditebas. Aktivitas ini berdampak pada terangkutnya ion-ion Fe dan S yang dapat meracun tanaman, sehingga mengurangi konsentrasi kedua ion tersebut dalam tanah. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai vegetasi indikator di lahan sulfat masam karena mampu tumbuh pada kisaran pH 2,5-3,5.

Keywords

PERANAN PURUN TIKUS (Eliocharis dulcis) DAN BULU BABI (Eleocharis retroflaxa) SEBAGAI BIOFILTER, GULMA RAWA LEBAK SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN HARA TANAMAN, GULMA RAWA PASANG SURUT DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK DAN SUPLEMEN HARA, KATAM RAWA MUDAHKAN PETANI