PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR DILAHAN PASANG SURUT

Loading...
Thumbnail Image
Date
2001-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Penelitian dan pengembangan pengelolaan air di lahan pasang surut di Indonesia masih sangat sedikit sekali dan terbatas pada pengelolaan dalam skala makro. Skema reklamasi lahan pasang surut yang dikembangkan sejak tahun 1970-an khususnya di Sumatera dan Kalimantan, diimpleentasikan dalam bentuk drainase. Skema reklamasi tersebut dapat membuka lahan dalam.skala besar. tetapi menimbulkan masalah baru yaitu pemasaman tanah dan air, Upaya perbaikan lahan melalui pengelolaan air telah dilakukan terutama pada akhir tahun 1980-an sampai awal 1990 an melalui proyek kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balittra dan Puslittanak), Indonesia dan LA WOO, Belanda. Telah dikembangkan sistem pengelolaan air sesuai dengan tipe luapan dan sifat lahannya. Pada tipe B telah dikembangkan "sistem aliran satu arah (one-way flow system) " sedangkan pada tipe C telah pula dikembangkan "sistem tabat (konservasi) ". Kedua sistem ini. terutama sistem aliran satu arah telah terbukti meningkatkan produktivitas lahan'ejuk ,sejak satu dasawarsa terakhir telah pula dihasilkan bahwa beragam pola tanamdapat di kembangkan di lahan pasang surut asal disertai dengan sistem pengelolaan air tingkat tersieryang sesuai dengan tipe luapan dan sistem pengeloloan air mikro (tingka! petani). pertanamanpadi-padi misalnya dapat dilakukan dengan beragam cara irigasi (terus-menerus atauinterinitten). Sedangkan pertanaman padi-palawija harus disertui oleh pembuatan saluran kemalir yang jaraknya disesuaikan dengan sifat tanahmaupun tipe harapan. Pertanaman palawija-palawija dimungkinkan pada lahan tipe B/C asalkan disertai dengan pembuatan sistem drainase dangkal atau sistem surjan. dalam skala penelitian pengembangan, sistem pengelolaan air yang dianjurkan dapat diterapkan secara teknis maupun ekonomis. Meskipun demikian, pada pengelolaan air sistem aliran satu arah memperlihatkan bahwa buangan unsur toksik dan unsur hara ke sekunder (lingkungan) juga cukup besar. Di masa depan pengelolaan air yang dikombinasikan dengan pengelolaan lahan diusahakan meminimalkan buangan unsur hara tetapi memaksimalkan buangan unsur toksik. Pengelolaan limbah toksik ini juga perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius dalam pengelolaan lahan rawa pasang surut di masa mendatang agar produk pertanian yang diandalkan pada lahan rawa ini masih mendapat eco-label sehingga dapat bersaing di pasar Internasional.
Description
Keywords
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR DI LAHAN PASANG SURUT
Citation
Collections