KERAGAAN FENOTIPIK KAMBING LOKAL DAN SISTEM PEMELIHARAANNYA DI DESA TEMBELING KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN HEWANI

Loading...
Thumbnail Image
Date
2016-05-31
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Pengembangan kambing lokal sebagai ternak komersial di Provinsi Kepri masih memiliki banyak kendala diantaranya informasi asal-usul dan karakteristik sifat fenotip dari ternak tersebut masih sangat kurang. Informasi ini sangat penting dalam rangka menjadikan kambing lokal sebagai sumberdaya genetik (plasma nutfah) yang dapat dikembangkan untuk mendukung program kedaulatan pangan hewani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan fenotipik dari sifat kualitatif dan kuantitatif pada kambing lokal dan sistem pemeliharaannya ditingkat petani sebagai dasar dalam pengembangan ternak di Provinsi Kepulauan Riau mendukung kedaulatan pangan hewani. Sifat kuantitatif berhubungan dengan produksi ternak sementara sifat kualitatif adalah karakter yang dikontrol oleh satu gen dan diwariskan pada keturunanya. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dan pengamatan pada 30 ekor ternak kambing (umur 8 bulan-1,5 tahun) di Desa Tembeling yang dilakukan secara purposive sampling. Data yang didapat selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan dari sifat kualitatif ternak yaitu warna bulu dominan coklat sebanyak 40%, hitam 17%, putih 10% dan campuran 33%. Ternak kambing yang memiliki garis punggung hitam didapatkan sebanyak 57%. Seluruh ternak kambing yang diamati memiliki tanduk (100%). Bentuk telinga setengah berjuntai dengan rataan panjang telinga 14,5 cm ±0,71 dan lebar telinga 7,75 cm ± 0,40. Hasil pengukuran terhadap sifat kuantitatif didapatkan rataan panjang badan 62,3 cm ±3,17, tinggi pundak 57,3 cm ±1,77, lingkar dada 77,0 cm ±2,12, berat badan 29,0 kg ±2,12, panjang kepala 14,75 cm ± 1,42 dan lebar kepala 10,75 cm ± 1,01. Sistem pemeliharaan ternak kambing di Desa Tembeling adalah intensif dengan model kandang panggung. Pemberian pakan hanya mengandalkan rumput alam.
Description
Keywords
Kambing LOkal, Sistem Pemeliharaan, Keragaan Fenotifik
Citation